Konser tunggal Taylor Swift yang bertajuk "The Eras Tour" diprediksi akan menjadi konser tunggal oleh musisi wanita terlaris sepanjang masa.

Dibuka pada Jumat (17/3) malam di State Farm Stadium Glendale, Arizona, Amerika Serikat (AS), The Eras Tour merupakan tur teranyar bintang pop Amerika itu setelah absen selama lima tahun.

Billboard pada Desember 2022 memprediksi, The Eras Tour akan menghasilkan US$591 juta atau sekitar Rp9,3 triliun berkat penjualan tiket yang dibanderol dengan harga rata-rata US$215.

Sementara itu, David Herlihy, Profesor Pengajaran Universitas Northeastern dan Koordinator Program Industri Musik, menuturkan Taylor Swift akan meraup US$620 juta (Rp9,8 triliun) atau 105% dari penjualan tiket The Eras Tour.

Menurut Herlihy, Taylor Swift akan menerima antara 100% hingga 110% dari penjualan tiket senilai US$591 juta untuk tur tersebut. Angka ini didapat Herlihy karena promotor konsernya harus dengan senang hati membayar Taylor Swift lebih banyak karena mereka tidak harus menanggung risiko bahwa tiket The Eras Tour tidak akan terjual habis.

Jika benar, The Eras Tour, akan mengalahkan pendapatan konser Taylor Swift sebelumnya, "Reputation Stadium Tour" yang sukses mengumpulkan US$345 juta, yang menjadikannya sebagai tur konser musisi wanita dengan pendapatan kotor tertinggi ketiga. Bagaimana tidak, Taylor Swift berhasil menjual sebanyak 2.068.399 tiket "Reputation Stadium Tour".

Tak hanya itu, The Eras Tour juga akan mengalahkan tur "Sticky & Sweet" oleh Madonna yang memegang rekor sebagai konser musisi wanita terlaris dengan penjualan tiket yang mencapai US$407.

Taylor Swift juga akan meraup lebih banyak pendapatan dari penjualan barang dagangan di lokasi konser yang dapat menambah pendapatan sang artis hingga sekitar US$87 juta.

"Di setiap tempat dia kemungkinan akan menjual 30.000 barang dagangan dengan harga rata-rata US$80 per barang. Tiga puluh persen dari itu akan pergi ke venue dan sisanya akan pergi ke Swift dan promotor," ujar Herlihy.

Setelah pengeluaran, Taylor Swift dapat menyimpan antara US$465 juta dan US$496 juta Rp7,8 triliun.

"Dia harus membayar pajak, krunya, sewa tempat, dan biaya tur - kemungkinan truk, kru, keamanan, alat musik yang berlebihan, dan sebagainya. Pengeluaran ini dapat berkisar antara 20% dan 25% dari pendapatannya," jelas Herlihy.

Baca Juga: