Tragedi kelam yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur menjadi sorotan belakangan ini. Berbagai aksi solidaritas terus bermunculan salah satunya dari suporter klub sepak bola asal Jerman, Bayern Munich.

Suporter Bayern Munich menuding polisi sebagai biang kerok kerusuhan di Stadion Kanjuruhan pasca laga Arema FC vs Persebaya yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia.

Sebelum laga Bayern Munich melawan Viktoria Plzen di ajang Liga Champions pada Rabu dini hari (5/10), suporter klub asal Jerman itu membentangkan spanduk besar di tribune penonton. Adapun spanduk tersebut berisi tulisan yang menyalahkan tindakan polisi yang menembakan gas air mata dalam tragedi kanjuruhan.

"Lebih dari 100 orang dibunuh oleh polisi. Ingatlah para korban tewas di Kanjuruhan!" isi tulisan dalam spanduk yang dibentangkan suporter Bayern Munich.

Tak hanya itu, pertandingan Bayern Munich kontra Viktoria Plzen juga diawali dengan mengheningkan cipta untuk mengenang 131 korban tewas dalam tragedi kanjuruhan. Para pemain kedua klub bersama wasit membentuk bundaran di tengah lapangan untuk mendoakan korban tragedi Kanjuruhan.

Sebagai informasi, tragedi kanjuruhan terjadi usai kekalahan Arema FC kala menjamu Persebaya Surabaya pada Sabtu malam (1/10). Saat itu, Arema FC kalah dari tamunya dengan skor 2-3.

Suporter Arema FC yakni Aremania yang tak terima dengan kekalahan tim kesayangan, sontak turun ke lapangan usai laga. Akibatnya, bentrokan terjadi antara suporter dan aparat kepolisian.

Situasi makin mencekam kala aparat menembakkan gas air mata ke arah tribune penonton. Sontak, para suporter yang berada di tribune panik dan berusaha keluar dari stadion dengan berdesak-desakan. Akibatnya, banyak penonton yang mengalami sesak napas, jatuh, dan terinjak-injak hingga tewas.

Baca Juga: