Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan perlunya antisipasi atas menguatnya isu fanatisme kelompok, terlebih saat ini sudah masuk tahun poilitik.
JAKARTA - Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan perlunya antisipasi atas menguatnya isu fanatisme kelompok, terlebih saat ini sudah masuk tahun poilitik.
"Isu fanatisme kelompok dan agama yang kerap ber-eskalasi menjadi penyulut konflik, apalagi di tahun-tahun politik, perlu diantisipasi," ujar Wamenag dalam keterangannya, di Jakarta, Senin (6/2).
Dia menilai, isu agama dan keagamaan tahun 2023 dan tahun mendatang, akan sangat dinamis, berwarna dan bergelombang. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah mencanangkan 2023 sebagai Tahun Kerukunan Umat Beragama, sehingga gaung tahun kerukunan harus dimasifkan.
Dia menerangkan, agama merupakan salah satu kekuatan potensial dan aktual yang dirasakan pengaruhnya dalam membangun dan mengembangkan tatanan kehidupan sosial-kebangsaan. Agama merupakan instrumen perekat kehidupan masyarakat dan bangsa yang menyuguhkan alternatif perbaikan pada berbagai aspek kehidupan. "Pola pikir dan pola kerja kita semua harus senantiasa mengedepankan nilai-nilai kebersamaan di atas kepentingan pribadi, kelompok atau golongan," jelasnya.
Zainut mengungkapkan, dalam suasana bangsa dan negara yang tengah menghadapi dinamika tahun-tahun politik, Kementerian Agama (Kemenag) sebagai institusi pemerintah yang melayani umat tidak boleh hanya di menara gading. Jajaran Kemenag harus membimbing dan mengayomi seluruh umat beragama dalam menyikapi beragam isu keagamaan.