YOGYAKARTA - Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan reorientasi kurikulum berbasis penguatansoftskilldan kompetensi mahasiswa. Ini dilakukan untuk menghadapi revolusi industri 4.0.

Hal tersebut disampaikan oleh Dekan Fakultas Farmasi UGM, Agung Endro Nungroho, saat menyampaikan Laporan Dekan Fakultas Farmasi UGM Tahun 2018 dalam Rapat Senat Terbuka peringatan Dies Natalis ke-72 Fakultas Farmasi UGM, di Yogyakarta, Kamis (27/9).

"Setelah memberlakukan kurikulum 2017 berbasisOutcome Based Education(OBE) pada kurikulum prodi S1 yang mengintegrasikan kegiatan ekstrakurikuler, peningkatansoftskillmahasiswa sertainterprofesional education, di tahun 2018 ini semua prodi di Fakultas Farmasi telah mulai menerapkan OBE pada sistem pembelajarannya," paparnya.

Tak hanya itu, Agung mengatakan pihaknya terus mengembangkan diri melalui literasi teknologi, dan literasi data guna mengikuti tantangan di era revolusi industri 4.0.

Dalam kesempatan itu, Agung melaporkan berbagai hal yang telah dan akan dilaksanakan dalam bidang pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat selama satu tahun terakhir. Pada bidang pendidikan, salah satunya saat ini tengah menyiapkan diri menghadapi sertifikasi Asean University Network untuk prodi Magister Farmasi Klinik dan akreditasi ASIIN untuk prodi S1. YK/E-3

Baca Juga: