Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) dalam konferensi pers di Bali pada Minggu (25/4) secara resmi menyatakan KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam. Menurut hasil laporan, kapal terbelah menjadi 3 bagian.
Berikut beberapa fakta seputar tenggelamnya KRI Nanggala-402:
1. Terbelah menjadi 3 bagian
Laksamana Yudo Margono selaku Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) dalam konferensi pers menyebut bahwa kapal selam KRI Nanggala-402 terbelah menjadi 3 bagian. KRI Rigel berhasil menemukan kapal KRI Nanggala-402 dengan multibeam echosounder untuk mendeteksi citra bawah air. Bangkai KRI Nanggala-402 ditemukan di dalam laut dengan kedalaman 838 meter.
2. Seluruh awak dinyatakan gugur
Marsekal Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers pada Minggu (25/4) menyatakan bahwa seluruh awak KRI Nanggala-402 yang berjumlah 53 awak dinyatakan gugur.
"Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur," ujar Hadi.
3. Seluruh awak akan diberi penghargaan berupa kenaikan pangkat
Seluruh awak kapal KRI Nanggala-402 yang gugur akan diberi penghargaan berupa kenaikan pangkat secara berjenjang. Hal ini akan segera diajukan kepada Presiden RI, Joko Widodo.
4. KRI Nanggala-402 dalam kondisi baik
Tenggelamnya KRI Nanggala-402 hingga kini masih menimbulkan banyak spekulasi. Namun Laksamana Yudo mengatakan bahwa kapal dalam kondisi baik saat beroperasi. Ia juga mengatakan bahwa KRI Nanggala-402 tidak ada masalah sebelumnya. Proses penyelaman kapal selam itu sudah sesuai prosedur.
5. KRI Nanggala-402 akan segera dievakuasi
Meskipun tenggelam di kedalaman 838 meter, kapal KRI Nanggala-402 akan dievakuasi dengan prosedur tertentu.
"Kita akan berusaha mengangkat kapal ini walaupun dengan kedalaman 838 dan tentunya di dalam organisasi ISMERLO (International Submarine Escape and Rescue Liaison Office)," ujar Laksamana Yudo.
ISMERLO ialah organisasi koordinasi internasional untuk penyelamatan kapal selam. Meski sudah ada tawaran ISMERLO untuk terlibat dalam evakuasi KRI Nanggala-402, TNI AL akan terlebih dahulu berkoordinasi dengan pemerintah pusat.