Pembalap asal Spanyol Marc Marquez menjadi sorotan setelah crash saat sesi warm up atau pemanasan MotoGP Mandalika. Akibatnya, selain geger otak ringan, Marquez juga kembali mengalami diplopia atau masalah penglihatan ganda.

Diplopia kembali menghantui The Baby Alien setelah sembuh dari masalah tersebut pada November 2021 akibat kecelakaan motocross. Meski kondisi yang dialami Marquez saat ini disebut lebih ringan dibandingkan sebelumnya, masalah kesehatan ini bisa mengancam karir Marquez.

Berikut fakta-fakta seputar Diplopia yang dialami Marc Marquez.

Definisi Diplopia

Dilansir dari Medical News Today, diplopia merupakan gangguan pada mata yang menyebabkan seseorang akan melihat dua bayangan terpisah dari objek yang sama. Selain berdampak pada penglihatan, kondisi tersebut juga mempengaruhi keseimbangan, gerakan, dan kemampuan baca seseorang.

Tak sedikit orang yang mengira diplopia sebagai penglihatan kabur. Namun, kedua masalah kesehatan tersebut merupakan kondisi yang berbeda.

Diplopia dapat mempengaruhi satu atau kedua mata seseorang. Adapun dua jenis diplopia, yaitu diplopia monokular dan diplopia binokular.

Pada diplopia monokular, seseorang akan melihat bayangan ganda tetap ada meskipun mata yang satu tertutup. Sementara, diplopia binokular dialami saat penderita melihat dua bayangan hanya saat kedua matanya terbuka. Selain itu, terdapat tiga kondisi diplopia, seperti horizontal, vertikal, atau keduanya (diagonal).

Kondisi Penglihatan yang Mengalami Diplopia

Diplopia Horizontal: mata melihat objek ganda muncul secara berdampingan atau sejajar horizontal.
Diplopia Vertikal: mata melihat salah satu objek muncul di atas objek yang lain.
Diplopia Diagonal: mata melihat objek yang saling berpindah secara horizontal dan vertikal.

Sebagian orang bisa memiliki diplopia tetapi tidak mengetahuinya. Ini disebabkan karena otak dapat bekerja mengabaikan gambar dari satu mata untuk menghilangkan gambaran yang tidak cocok.

Peyebab Diplopia

Secara umum, organ mata bekerja dengan menciptakan lingkungannya sendiri. Kemudian, otak menggabungkan representasi dari kedua mata dan melihatnya sebagai satu gambaran yang jelas dilihat oleh mata. Sehingga, kedua mata harus dapat saling bekerja sama untuk menciptakan persepsi yang mendalam dan menghilangkan gambar yang tidak cocok.

Karena itu, hal apa pun yang mengganggu proses atau sitem kerja ini bisa menyebabkan diplopia. Ini bisa berupa kerusakan saraf atau otot. Selain itu, kerusakan pada bagian mata tertentu, seperti lensa atau korena nyatanya juga bisa menyebabkan diplopia.

Untuk mengatasi diplopia, pengobatannya tergantung pada penyebab dan jenisnya. Umumnya, diplopia diatasi dengan penggunaan kacamata yang dirancang khusus melatih mata, serta pembedahan medis.

Baca Juga: