PRAHA - Uni Eropa tengah mempersiapkan paket ketujuh sanksi untuk Moskow, namun jelas bukan yang berkaitan dengan impor gas Rusia. Karena terlalu banyak negara anggota UE yang tak dapat menyesuaikan diri dengan cepat jika pasokan diputus, kata Perdana Menteri Republik Ceko Petr Fiala kepada Reuters seperti dikutip CNA, Kamis (14/7).

Fiala mengatakan, sanksi yang sedang difinalisasi oleh eksekutif UE untuk meningkatkan tekanan terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina tersebut ditujukan untuk melarang impor emas, memperluas daftar barang dual-guna yang dilarang untuk ekspor ke Rusia, dan menargetkan lebih banyak individu.

"UE harus siap mempresentasikan paket ini beberapa hari lagi dan para anggota dapat segera menyetujuinya," kata Fiala dalam sebuah interview.

"Paket ketujuh ini sedang disiapkan, dan saya pikir ini arah yang baik," Fiala bicara dari kantornya di Praha.

"Yang menjadi problematik adalah memasukkan energi ke dalam sanksi ini, karena sebuah peraturan harus diobservasi bahwa sanksi-sanksi ini harus memberikan dampak yang lebih besar kepada Rusia daripada ke negara-negara yang memberi sanksi."

Fiala bilang, gas tak mungkin dimasukkan ke dalam sanksi.

"Saya pikir memang tidak seharusnya, karena banyak negara yang bergantung pada gas Rusia," katanya.

Republik Ceko yang mengambil alih presidensi bergilir UE pada 1 Juli merupakan salah satu dari negara yang bergantung pada Rusia, hampir semua kebutuhan gas negara itu dari Rusia.

Secara keseluruhan, 40 persen gas negara-negara UE bergantung pada Rusia sebelum Moskow menginvasi Ukraina.

Fiala mengatakan Ceko melakukan apa yang terbaik untuk memotong ketergantungannya pada energi Rusia, "tapi itu tak terjadi di musim dingin ini."

Enam putaran pertama dari sanksi ini meliputi pembekuan aset dan larangan visa terhadap para oligarki dan pejabat Rusia, kontrol terhadap ekspor, pembekuan aset-aset bank sentral, mengeluarkan bank-bank Rusia dari sistem pesan SWIFT, dan melarang impor minyak dan batu bara Rusia.

Namun impor gas belum tersentuh, bahkan ketika Ukraina mendesak UE untuk melakukan embargo.

Sanksi terakhir sedang disiapkan di tengah kekhawatiran Eropa bahwa Rusia dapat memperpanjang jadwal pemeliharaan pipa gas Nord Stream 1 yang dimulai 11 Juli lalu hingga 10 hari ke depan.

Sebab, hal itu akan mencekik pasokan Eropa dan mengganggu rencana penyimpanan musim dingin. Ini akan mendorong mereka ke kondisi krisis energi.

Fiala mengatakan, Eropa harus siap dengan kemungkinan aliran dari Nord Stream 1 tidak akan dimulai lagi. Eropa harus mencari sumber alternatif pasokan gas seperti LNG, dan harus siap berbagi pasokan dengan negara anggota UE lainnya.

Ide lainnya yang dia dukung adalah memulai pembelian gas bersama di Eropa. Namun hal ini masih sulit baik secara teknis maupun administratif.

"Saya tak ingin terlalu optimistik," katanya ketika ditanya apakah pembelian bersama itu dapat dimulai secepatnya tahun ini. Para menteri energi UE akan membahas usulan ini pada pertemuan luar biasa 26 Juli nanti, katanya.

Baca Juga: