Kemampuan manusia untuk terbang sekarang bukan lagi angan-angan. Beberapa perusahaan tengah berlomba menghasilkan mesin terbang bertenaga jet agar manusia bisa terbang secara individu.

Sampai 2 September 2020 lalu, Biro Investigasi Federal (FBI) AS sedang menyelidiki laporan dua pilot yang melihat pria terbang dengan jetpack berada di dekat pesawat yang diawaki di udara tak jauh dari bandara LAX Los Angeles.

Peristiwa yang dicatat pengawas lalu lintas udara itu juga dilihat dua pilot dalam dua pesawat terpisah, Minggu (30/8). Pelaku disebutkan terlihat terbang pada ketinggian 3.000 kaki atau 915 meter.

Pilot American Airline melaporkan adanya jetpack yang berjarak sekitar 300 yard di sebelah kiri pesawat. Satu menit kemudian, pilot JetBlue Flight 23 juga melihat pemandangan serupa di kawasan itu pada saat yang sama.

"Tower, American 1997, kami baru saja melewati seorang pria dengan jetpack," kata pilot American Airlines penerbangan 1997 dari Philadelphia kepada pejabat di menara kontrol saat dia mendekati LAX sekitar pukul 18:30 waktu setempat seperti dilansir BBC.

Di Los Angeles, kota tempat dua pilot melihat jetpack tersebut, memang terdapat perusahaan bernama JetPack Aviation, yang berbasis di wilayah Lembah San Fernando, Los Angeles. Perusahaan ini pernah menerbangkan jetpack seri JB9 mengelilingi patung Liberty pada November 2015.

JB9 berhasil terbang hingga ketinggian 15.000 kaki atau 4.572 meter. Kepada LA Time, Kepala Eeksekutif Jetpack Aviation, David Mayman, mengatakan, "Sejauh ini produk kami tidak tersedia untuk penggunaan pribadi," ujar dia.

JetPack Aviation telah memproduksi lima alat, namun tidak satu pun dijual. Perusahaan ini hanya menawarkan pelajaran terbang dengan harga 4.950 dollar AS untuk menggunakannya dalam beberapa saat, tetapi masih terikat dengan kabel, sehingga pengguna tidak bias terbang terlalu jauh.

Proyek Rahasia

Mayman menduga, jetpack yang terbang itu merupakan proyek rahasia yang dilakukan oleh orang atau perusahaan lain. Kemungkinan lain, jetpack yang dilihat para pilot adalah boneka yang diikatkan pada drone.

Namun demikian, memang menurut Mayman, sekarang ini banyak orang berlomba menghasilkan alat tebang semacam jetpack. Alat itu berhasil terbang tinggi seperti saat dua pilot melihat sesuatu yang diduga jetpack tersebut.

"Kami tidak tertarik untuk menjual produk kepada siapa pun, kecuali pemerintah atau lembaga pemerintah. Perusahaannya berfokus pada aplikasi pencarian dan penyelamatan," lanjut dia.

Empat tahun lalu, JetPack Aviation memiliki kontrak penelitian dan pengembangan paket jet dengan militer AS, namun tidak ada transaksi penjualan. Sekarang di bawah kontrak penelitian dan pengembangan militer AS yang berbeda, perusahaan tersebut sedang mengerjakan pesawat Speeder-nya. Ini adalah sepeda motor terbang yang dapat dikemudikan manusia atau diterbangkan sebagai pesawat tak berawak.

Administrasi Penerbangan Federal AS tidak mengeluarkan lisensi khusus untuk mengoperasikan perangkat semacam jetpack. Sebagai kendaraan ultra ringan, perangkat tersebut tidak bisa terdaftar di FAA. Selain itu, operatornya tidak memerlukan lisensi pilot jika memenuhi persyaratan berat, kapasitas bahan bakar, dan kecepatan.

Terlepas dari masalah pada gangguan penerbangan dalam 10 terakhir, orang memang berlomba menghasilkan inovasi untuk membuat orang dapat terbang secara individual, namun bukan dengan pesawat terbang. Seorang pria Inggris bernama Richard Browning, yang menyebut dirinya Jetman, telah memecahkan rekornya sendiri untuk penerbangan tercepat dengan jetpack.

Browning berhasil lepas landas dari pantai Brighton dalam upaya memecahkan rekor sebelumnya 32,02 mil per jam atau 51,5 km per jam yang dibuat pada 2017. Ia berhasil mengukir rekor baru dengan kecepatan mencapai 85,06 mph atau 136,89 km per jam. Hay/G-1

Baca Juga: