JAKARTA - Lonjakan harga komoditas global memicu efek domino ke sejumlah sektor, termasuk otomotif. Era commodity booming turut berdampak dengan peningkatan minat konsumen terhadap produk otomotif, termasuk mobil komersial.

Saat ini, harga minyak mentah dunia masih bertengger di atas level 120 dollar AS per barel. Kondisi serupa juga terjadi di minyak sawit mentah (CPO) yang diprediksi Fitch Ratings harganya bisa mencapai 4.220 ringgit Malaysia (MYR) per ton pada 2022. Sementara itu, Fitch Solution memperkirakan rata-rata harga timah dunia pada 2022 mencapai 42.000 dollar AS/ ton.

Perusahaan bidang konstruksi dan kontraktor sektor minyak dan gas (migas), PT Berkat Karunia Phala (BKP) belum lama ini membeli 65 unit Isuzu D-Max untuk operasionalnya. Mobil D-Max terbaru itu akan menambah ratusan armada merek Isuzu yang digunakan PT BKP selama beberapa tahun ini. "Kami memilih Isuzu karena hemat BBM. Untuk D-Max terbaru ini, mesinnya 1.900 cc, jelas lebih hemat," ujar Anwar Rianto, bagian Procurement PT Berkat Karunia Phala (BKP), dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Rabu (15/6).

Hal senada dikatakan Nico Jonathan, pemilik PT Mitra Angkutan Sejati, bergerak di bidang peralatan berat dan kontraktor. Perusahaannya menggunakan belasan unit Isuzu, dan kini membeli model baru D-Max untuk menambah operasional perusahaan.

"BBM irit, terlihat dari indikatornya. Tanjakan ekstrem dan turunan curam bisa dilewati dengan mudah. Overall, semua sangat bagus. Mesin 1.900 cc sudah cukup baik, terbukti bisa mudah melalui medan offroad sesi test drive ini, yang sudah mewakili medan tempat kami bekerja," tutur Nico di sela-sela kegiatan test drive MU-X dan D-Max di kawasan Air Hitam, Pekanbaru, Riau.

Seperti diketahui, mobil sport utility vehicle (SUV) Isuzu All New MU-X 4x4 dan mobil pick up double cabin Isuzu D-Max 4x4 diluncurkan dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada November 2021 dan mengaspal di pasar Indonesia pada Maret 2022. Keduanya merupakan model baru.

"Target kami hanya sekitar 100-150 unit per bulan, ternyata permintaannya sejak Maret 2022 hingga Juni 2022 ini sudah dua kali lipat yakni sampai 300 hingga 400 unit," tutur Chief Operation Officer (COO) PT Astra Isuzu, Yohanes Pratama, kepada wartawan dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Rabu (15/6).

Penuhi Permintaan

Yohanes mengatakan pihaknya berusaha memenuhi permintaan konsumen. Saat ini, Isuzu di Indonesia sedang beradu cepat untuk mendapatkan lebih banyak kuota kiriman MU-X dan D-Max dari Thailand. Dua mobil itu memang laris manis di sejumlah negara. "Tinggal kita cepat-cepatan dengan negara lain, soalnya ini mobil CBU (completely build up)," kata Yohanes.

Pihaknya optimistis hingga akhir tahun bisa tercapai penjualan 1.200 unit gabungan MU-X dan D-Max. Diakui, market SUV high 4x4 terus meningkat setelah pandemi berangsur normal.

Menurut Yohanes, tingginya permintaan untuk MU-X dan D-Max dipengaruhi kenaikan market komoditas perkebunan, pertambangan, dan migas. Makanya, untuk dua produk itu, pihaknya memfokuskan penjualan dan after sales service kepada segmen pertambangan, perkebunan, migas, dan perusahaan rental yang melayani tiga segmen tadi.

Sementara itu, Kepala Wilayah Astra Isuzu Sumatera dan Jawa Barat, Irwan Nawir, mengatakan saat ini di Pekanbaru, permintaan akan MU-X dan D-Max model terbaru sangat tinggi. Bahkan, ada satu perusahaan minyak dan gas membeli 65 unit. Namun, pihaknya terkendala pasokan. Hingga saat ini, antrean inden hingga September 2022. Makanya, pihaknya menggelar MU-X dan D-Max 4x4 MAXperience di Pekanbaru.

Baca Juga: