Menghadapi orang dengan kepribadian narsistik bisa memberikan kamu tekanan. Pasalnya, mereka lebih mementingkan diri sendiri, dan senantiasa berpikir bahwa diri mereka lebih baik dari orang lain.

Orang-orang mungkin menganggap mereka yang memiliki gangguan kepribadian narsistik sebagai pribadi yang positif karena memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Namun, pandangan ini jelas tak bertahan lama.

Bagi mereka yang telah mengenal orang narsistik dengan baik, cenderung menganggap mereka berlebihan dan tidak disukai.

Penelitian dilakukan terhadap 436 orang yang memiliki kerabat narsistik, baik itu kekasih, atau anggota keluarga, melaporkan orang narsistik kerap melakukan pelecehan verbal seperti umpatan, ejekan dan pelecehan emosional dengan kerap menyalahkan orang lain.

Salah satu pengakuan narasumber seperti yang dikutip Psychological Today menggambarkan orang narsistik dalam hidup mereka "memiliki amukan yang sangat kejam, dengan omelan verbal yang mencakup teriakan, umpatan, dan menggunakan kerentanan saya yang paling pribadi sebagai senjata untuk menyakiti dan mengejek saya."

Jika kamu bertanya-tanya bagaimana menghadapi seorang dengan kepribadian narsistik, berikut beberapa langkah yang harus diikuti saat berhadapan dengan mereka, seperti yang dirangkum dari Marriage:

1. Tetapkan batasan

Menetapkan batasan sangat penting untuk keseimbangan dan kesehatan mental, begitu juga saat menjalin hubungan dengan orang narsis berat karena terkadang melelahkan.

Misalnya, seorang suami narsis mungkin berbicara tidak pantas tentang istri atau putrinya, mengungkapkan informasi yang biasanya tidak akan dibagikan oleh suami atau ayah normal kepada publik.

Menetapkan batasan dengan pasangan narsistik berarti membuat mereka mematuhi aturan yang kamu tetapkan dalam hubungan.

2. Pahami bahwa tindakan mereka berasal dari kehampaan

Penting untuk diingat bahwa di balik semua itu, orang dengan gangguan kepribadian narsistik bergumul dengan perasaan hampa. Pada beberapa kasus, mereka terus membandingkan diri mereka dengan orang-orang di sekitar dan tidak pernah merasa cukup baik.

Atas dasar itu, jangan marah atau menyalahkan dirimu sendiri, terutama ketika mereka melakukan pelecehan verbal kepadamu.

3. Kejar kebahagiaanmu sendiri

Jangan mengandalkan pasangan yang narsis berat untuk melakukan apa yang mereka janjikan. Pasalnya, tak sedikit dari mereka yang membuat janji untuk sekedar mengikatmu dalam hubungan.

Pergilah dan ciptakan kebahagiaanmu sendiri. Jangan mengandalkan mereka karena mereka tidak akan melakukannya.

4. Berdiri untuk dirimu sendiri

Saat kamu berurusan dengan orang dengan kepribadian narsistik, mungkin saja sangat mungkin bagi mereka untuk menyakiti, merendahkan, dan mendominasi kamu karena sifat obsesif mereka.

Jadi, milikilah keyakinan yang cukup untuk mengedepankan apa yang benar bagimu. Salah satu cara menghadapi pasangan yang narsis adalah dengan berhenti menyalahkan diri sendiri atas hubungan yang gagal.

Itu bukan salahmu karena hubungan itu tidak berhasil karena cinta melibatkan dua orang untuk saling berusaha dan mengerti.

5. Jangan percaya janji mereka

Seorang dengan kepribadian narsistik mungkin selalu meyakinkan kamu bahwa mereka menyesal atas tindakannya dan akan berubah atau melakukan sesuatu untuk dirimu. Namun, percayalah bahwa mereka yang narsis berat sulit mengakui kesalahan mereka sekalipun sudah meminta maaf kepadamu.

Baca Juga: