JAKARTA - Pandemi Covid-19 menjadi momentum transformasi kesehatan. Hal ini penting agar Indonesia mampu menghadapi pandemi berikutnya. Demikian disampaikan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam upacara Hari Kesehatan Nasional ke-57, di Jakarta, Jumat (12/11).

"Ini harus dilakukan untuk memastikan bahwa kita akan jauh lebih siap bila ada pandemi berikutnya," ujarnya. Dia menyebut ada enam lingkup kesehatan yang akan ditransformasi pemerintah.

Pertama, transformasi layanan primer hingga ke pelosok untuk meningkatkan pelayanan promotif dan preventif. Kedua adalah transformasi layanan rujukan dengan meningkatkan keterbukaan atau akses untuk seluruh rakyat.

"Sehingga yang sakit bisa dengan mudah mendapatkan layanan dengan kualitas yang baik, tanpa perlu antre lama, tanpa perlu ke luar negeri," jelasnya.

Ketiga, lanjut dia, transformasi sistem ketahanan kesehatan untuk mencegah banyak korban akibat bencana baik alam maupun non-alam. Keempat adalah transformasi di sistem pembiayaan kesehatan yang berkesinambungan dan masuk akal demi memberikan layanan yang adil merata ke seluruh rakyat.

Transformasi yang kelima yaitu di bidang sumber daya kesehatan meliputi jumlah, sebaran, dan kualitas tenaga kesehatan. Terakhir adalah transformasi teknologi kesehatan.

"Industri kesehatan secara masif juga akan mengalami transformasi dengan adanya kemajuan teknologi informasi yang luar biasa. Ini baik dari sisi diagnosis, screening-nya, maupun delivery layanan kesehatannya," tambahnya.

Lebih jauh, Budi menilai adanya perkembangan teknologi bioteknologi membuat pengobatan akan jauh lebih personal dan bersifat preventif. Banyak pengobatan yang tadinya berbasis kimia atau radiologi nantinya pelan-pelan bergeser berbasis bioteknologi.

Dia menyebut Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan teknologi bioteknologi. Sebab, Indonesia memiliki kekayaan biodiversitas berlimpah.

"Kekayaan biodiversitas dan keragaman di genomik ini akan sangat menentukan buat Indonesia ke depannya menjadi salah satu produsen dari obat-obatan atau treatment yang berbasis bioteknologi," tandasnya.

Baca Juga: