JAKARTA - Women in Maritime Indonesia (Wima Ina), organisasi yang mewadahi Perempuan-perempuan yang berkiprah di sektor maritim kembali menunjukkan kiprahnya di dunia maritim internasional dengan mengirimkan empat orang anggotanya untuk menjadi pembicara pada pertemuan Co-operative Forum ke-15 yang diselenggarakan di Bali.

Pada Pertemuan tersebut, Ketua Umum Wima Ina, Nirmala Chandra Motik, memberikan perkenalan tentang Wima Ina dan anggotanya kepada seluruh delegasi yang hadir melalui paparannya yang berjudul Women in Maritime Initiative on Environmental Preservation.

"Ibu Chandra Motik memperkenalkan Wima Ina dan kegiatan-kegiatan di bidang maritim yang telah kami lakukan di depan para delegasi," kata Kepala Bagian Organisasi dan Humas Ditjen Perhubungan Laut, Ayu Kharizsa, yang juga merupakan salah satu dari Srikandi Wima Ina yang turut menjadi pembicara pada pertemuan tersebut, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/10).

Dia juga mengungkapkan, pada pertemuan tersebut ia berkesempatan untuk membawakan paparan terkait Decarbonization dan Digitalization.

"Saya memberikan sharing knowledge tentang upaya-upaya dekarbonisasi dan digitalisasi yang telah dilakukan di Indonesia," terangnya.

Selanjutnya, Srikandi Wima Ina yang lain adalah Murni Herawati Sitinjak dari Bagian Hukum dan KSLN Ditjen Perhubungan Laut membawakan paparan tentang Update Penetapan PSSA Selat Lombok.

"Selain itu, ada juga Ibu Ririn Irianti dari Direktorat Kenavigasian yang menyampaikan update dari Pemerintah Indonesia terkait proyek penggantian dan pemeliharaan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran di Selat Malaka dan Selat Singapura," tambah Ayu.

Dia mengungkapkan presentasi yang dibawakan oleh para Srikandi Wima Ina ini mendapatkan apresiasi dari delegasi-delegasi negara lain yang hadir.

Salah satu Delegasi dari Malaysia bahkan menyampaikan pandangannya, bahwa presentasi yang bersifat sangat teknis yang dibawakan oleh srikandi-srikandi Wima Inaini menandakan peran Perempuan yang sudah cukup mendalam dan signifikan di sektor maritim Indonesia.

"Dengan adanya pengakuan Internasional ini tentunya dapat mendorong Wima Ina untuk terus meningkatkan komitmennya dalam mendukung peranan wanita di bidang maritim untuk membangun kembali dan meningkatkan budaya maritim di Indonesia," tukasnya.

Seperti diketahui, Co-operation Forum (CF) adalah pertemuan tahunan di bawah kerangka Cooperative Mechanism yang dilakukan secara bergiliran oleh tiga negara pantai (Indonesia, Malaysia, Singapura) secara urutan alfabetikal.

Tujuan pertemuan ini adalah untuk meningkatkan dialog dan diskusi mengenai isu-isu yang berkembang di bidang keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di Selat Malaka dan Singapura. CF memegang peranan penting karena merupakan forum pertemuan pejabat setingkat eselon I/ high level (administrasi maritim) dari 3 negara pantai dan negara pengguna selat, asosiasi serta organisasi internasional.

Baca Juga: