Setelah menangkap dua terduga penembakan Presiden Haiti aparat keamanan mengeksekusi empat orang dengan menembak mati.

Terduga pelaku penembakan Presiden Haiti, Jovenel Moise, telah ditembak mati oleh aparat keamanan setempat. Sebelumnya diberitakan kematian kepala negara Haiti diduga dilakukan oleh tentara bayaran, pelaku melarikan diri dan sudah dua orang ditangkap

Leon Charles, kepala polisi Haiti memberikan keterangan tiga petugas yang disandera telah dibebaskan pada Rabu malam (7/7/2021) dilansir dari New York Post.

"Kami memblokir mereka dalam perjalanan saat mereka meninggalkan TKP. Sejak itu, kami telah berjuang menghadapi mereka," ujar Charles yang disiarkan langsung dari televisi.

Kejadian pembunuhan yang terjadi Rabu pagi, yang juga melukai istri presiden sangat dikhawatirkan menimbulkan lebih banyak kekacauan ke negara Karibia tersebut.

Pada beberapa tahun terakhir Haiti telah dilanda kekerasan geng, inflasi yang melonjak dan protes oleh pendukung oposisi yang menuduh Moise dengan tuduhan otoritarianisme.

Claude Joseph selaku Perdana Menteri Sementara mengatakan polisi dan militer mengendalikan keamanan.

Keterangan laporan Associated Press, pelaku pembunuhan Moise dilaporkan berjumlah empat orang. Dua pelaku sampai saat ini masih buron. Hasil penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian, para pembunuh menggunakan bahasa Inggris dan Spanyol.

"Itu adalah serangan yang diatur dengan baik dan itu adalah para professional. Kami memiliki video dan kami yakin itu adalah tentara bayaran,' kata Edmond kepada wartawan, dikutipAFP, Kamis (8/7/2021).

Perdana Menteri Sementara Haiti, Claude Joseph, mendeklarasikan status darurat nasional selama dua pekan ke depan yang memberikan kekuasaan tambahan kepada eksekutif. Joseph menegaskan saat ini ia yang bertanggung jawab atas pemerintahan Haiti.

Baca Juga: