BEIJING. Tiongkok terus berupaya memperbanyak pembuatan vaksin korona karena semakin banyaknya negara yang berminat untuk mengembangkan vaksin dari negara Tiongkok di negara mereka..

Dua perusahaan farmasi Tiongkok yakni China National Biotec Group (CNBG) dan Sinovac Biotech Ltd mengatakan , empat negara lagi telah setuju untuk menjalankan tes klinis tahap akhir dari kandidat vaksin virus korona mereka.

Serbia dan Pakistan termasuk di antara negara-negara baru yang menyetujui uji coba Fase 3, karena kedua perusahaan tersebut mencari lebih banyak data di luar negeri di tengah berkurangnya kasus baru di Tiongkok.

Serbia akan menguji dua vaksin yang dikembangkan oleh unit CNBG Wuhan dan Beijing, dan Pakistan akan menguji kandidat unit Beijing, kata perusahaan itu.

"Uji coba Tahap 3 CNBG diharapkan melibatkan 50.000 orang di sekitar 10 negara, kata Wakil Presiden CNBG Zhang Yuntao, Sabtu (4/9). Uji coba telah dimulai di Uni Emirat Arab, Bahrain, Peru, Maroko, Argentina, dan Yordania.

Zhang mengatakan, negara-negara asing telah menyatakan minatnya untuk memesan 500 juta dosis gabungan vaksinnya.

CNBG ditargetkan dapat menghasilkan 300 juta dosis vaksin per tahun setelah meningkatkan teknik manufaktur, dan sedang mengerjakan rencana untuk meningkatkan kapasitas tahunannya menjadi 1 miliar dosis.

Kandidat vaksin Sinovac, CoronaVac, yang sedang diuji di Brasil dan Indonesia, juga memperoleh persetujuan dari dua negara lain untuk uji coba Tahap 3, kata Helen Yang, direktur senior strategi global dan pengembangan bisnis di Sinovac.

Dia menolak menyebutkan nama negara karena informasinya masih rahasia.

Sementara tahap akhir uji coba masih berlangsung untuk membuktikan vaksin tersebut aman dan efektif, Tiongkok telah mengizinkan kandidat vaksin dari Sinovac dan CNBG untuk penggunaan darurat bagi mereka yang berada dalam kelompok berisiko tinggi seperti pekerja medis.

Beberapa puluh ribu orang telah menggunakan CoronaVac melalui program darurat, kata Yang dari Sinovac.

"CNBG akan segera mulai memberikan vaksinnya kepada staf Tiongkok yang bekerja di kedutaan dan konsulat di luar negeri," kata Zhang. AFP/P-4

Baca Juga: