HANOI - Pihak berwenang Vietnam diwartakan telah menahan lagi 4 petinggi BUMN perminyakan atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan. Penahanan petinggi ini merupakan yang terbaru dalam skandal megakorupsi yang mendera sektor energi Vietnam.

"Ke-4 dituduh atas penyalahgunaan kekuasaan demi keuntungan pribadi," demikian pernyataan Kementerian Keamanan Publik Vietnam pada Kamis (21/6) tengah malam. "Kasus ini akan diselidiki dibawah yurisdiksi komisi pengendali pusat untuk antikorupsi," imbuh mereka sembari menjalaskan ke-4 tertuduh akan tetap menjalani masa tahanan selama penyelidikan berlangsung.

Kepemimpinan komunis Vietnam saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan kampanye "bersih-bersih" di BUMN minyak terbesar yaitu PetroVietnam (PVN) dan sejumlah anak perusahaan PVN dan hasilnya telah sekitar selusin pejabat di perusahaan sektor energi itu harus mendekam di penjara.

Kampanye antikorupsi di Vietnam hampir sama dengan kampanye yang sedang digencarkan di Tiongkok. Sejumlah kritikus mengatakan kampanye antikorupsi di Vietnam selain dilakukan karena tuntutan reformasi, juga memiliki latar belakang politik dimana para pemimpin komunis di Vietnam berharap bisa mengekalkan kekuasaannya.

Adapun ke-4 eksekutif PVN yang diciduk diketahui bernama Tu Thanh Nghia, mantan direktur perusahaan joint venture Vietsovpetro, Vo Quang Huy, mantan kepala akuntan di Vietsovpetro, Dinh Van Ngoc yang pernah memimpin Binh Son Refining and Petrochemical Company, serta Nguyen Tuan Hung, pejabat kepala keuangan PetroVietnam Exploration Production Corporation.

Menurut laporan kantor berita yang dikelola pemerintah Vietnam, ke-4 tertuduh telah berkolusi dengan Ocean Bank dengan cara menggelapkan aliran uang ke bank itu. Akibatnya Ocean Bank saat ini pun sedang diincar dalam kampanye antikorupsi di Vietnam.

Ditambahkan oleh kantor berita yang dikelola pemerintah, Ocean Bank telah menggelontorkan uang dengan total 5,1 juta dollar AS dari pembayaran bunga ke-4 perusahaan pada periode 2010 hingga 2014.

Puluhan pegawai Ocean Bank saat ini telah dituntut atas tindak pidana korupsi termasuk mantan direktur dari bank itu yang bernama Nguyen Xuan Son yang telah dijatuhi putusan hukuman mati oleh pengadilan atas tindak pidana penggelapan dan kelalaian mengelola keuangan pada tahun lalu.

Kampanye antikorupsi yang menyasar BUMN energi Vietnam itu juga telah menciduk mantan eksekutif PVN, yaitu mantan kepala PVN, Dinh La Thang, yang juga menjabat sebagai petinggi Politburo Vietnam. Dinh dijerat dua tindak pidana korupsi tahun lalu dan diputuskan harus menjalani masa hukuman total 31 tahun penjara.

Kampanye antikorupsi di Vietnam juga bertujuan ingin menyingkirkan reputasi negara itu sebagai negara paling terkorup di Asia tenggara. Dalam kampanye antikorupsinya, sejumlah pejabat tinggi telah berhasi diciduk dan diganjar hukuman berat.

AFP/I-1

Baca Juga: