JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) merilis 24 lembaga yang sedang melakukan uji klinis vaksin virus korona. Dari 24 developer vaksin tersebut, ada empat calon vaksin yang menjalani uji klinis fase 3. Fase ketiga ini menjadi tahap akhir dari uji coba klinis sebelum vaksin virus korona mendapatkan lisensi untuk bisa diproduksi secara massal.

Pertama, Sinovac dengan tipe platform kandidat vaksin inactivated + alum. Vaksin ini menggunakan platform inactivated dengan target korona virus SARS-CoV2. WHO memberikan kode klinik NTC04456595 untuk kandidat vaksin yang telah masuk proses uji klinis fase 3 ini.

Vaksin dari Sinovac inilah yang telah dikirim ke Indonesia. Indonesia akan ikut uji klinik fase 3 vaksin dari Sinovac ini. Vaksin tersebut akan di uji klinik kepada 1.620 penduduk Indonesia. Menurut laporan WHO, Sinovac juga tengah menjalankan uji klinis untuk dua vaksin virus korona lainnya, yakni dengan kode NTC04383574 (fase 1) dan NTC04352608.

Kedua, adalah kandidat vaksin virus korona dari Wuhan Institute of Biological Products/Sinopharm. Developer ini membuat vaksin dengan tipe kandidat vaksin inactivated. Vaksin ini menggunakan platform inactivated dengan target korona virus SARS-CoV2. Adapun kode yang diberikan oleh WHO untuk vaksin sudah masuk fase 3 ini adalah ChiCTR2000034780.

Kandidat Vaksin

Sementara untuk vaksin lain, Wuhan Institute of Biological Products/ Sinopharm masih menjalani uji klinis fase ½, dengan kode vaksin ChiCTR2000031809.

Ketiga, adalah kandidat vaksin virus korona dari Beijing Institute of Biological Products/Sinopharm. Vaksin ini menggunakan platform inactivated dengan target virus SARS-CoV2. WHO memberikann kode ChiCTR2000034780 untuk vaksin yang masuk fase tiga uji klinik itu. Selain vaksin yang sudah menjalani uji klinis fase 3, Beijing Institute of Biological Products/Sinopharm juga tengah melakukan uji klinis fase 1/2 dengan kode vaksin ChiCTR2000032459.

Keempat, adalah kandidat vaksin virus korona yang dihasilkan oleh developer University of Oxford/AstraZeneca. Vaksin virus korona dari University of Oxford/AstraZeneca ini menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector. WHO mengidentifikasi tipe vaksin ini sebagai ChAdOx1-S dengan target virus SARS-CoV2. Untuk kandidat vaksin virus korona University of Oxford/AstraZeneca yang masuk fase, WHO memberikan kode ISRCTN89951424. Sementara kandidat vaksin virus korona University of Oxford/AstraZeneca yang masih masuk pada fase 2b/3 WHO memberikan kode 2020-001228-32. Sedangkan vaksin ketiga yang tengah diteliti oleh University of Oxford/AstraZeneca yang masuk pada fase ½, WHO memberikan kode vaksin ACTR202006922165132- 2020-001072-15. n AFP/SB/P-4

Baca Juga: