Empat cabang olahraga yakni gulat, golf, kabaddi, dan sepak bola hingga batas akhir yang ditentukan belum menyerahkan proposal pelatnas. Padahal tim verifikasi sudah mulai kerja pada Kamis (21/12).

JAKARTA - Empat pengurus cabang olahraga (cabor) yang akan mengikuti Asian Games 2018 belum menyampaikan proposal usulan program pemusatan latihan nasional (pelatnas), meski batas akhir pengajuan proposal telah lewat pada Jumat (15/12).

"Pengurus cabang gulat, golf, kabaddi, dan sepak bola atau PSSI belum menyampaikan proposal mereka. Tim kami akan memverifikasi kelayakan proposal yang diajukan," kata Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto di Jakarta, kemarin.

Gatot yang mengikuti pertemuan seluruh pengurus cabang olahraga dalam Asian Games ke-18 di Istana Wakil Presiden itu mengatakan tim verifikasi proposal program pembinaan Asian Games dari cabor itu terdiri dari unsur Kemenpora dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

"Semestinya tim itu sudah bekerja pada Sabtu (16/12). Tapi pada Jumat (15/12), baru2ada 22 proposal dari 40 cabang olahraga yang telah masuk dan sampai saat ini sudah 36 cabang olahraga yang menyerahkan proposal mereka," kata Gatot.

Gatot berharap tim verifikasi proposal program pembinaan cabor jelang Asian Games dapat bekerja pada Kamis (21/12). Pertemuan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan pengurus cabang-cabang olahraga itu juga dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Wakil Ketua INASGOC Sjafrie Samsuddin, dan Ketua Umum KONI Tono Suratman.

"Pak Basuki mengatakan lintasan Stadion Madya dan Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta sudah dapat dipakai jika cabang atletik ingin berlatih di sana," kata Gatot.

Kementerian PU-Pera, lanjut Gatot, menargetkan renovasi seluruh arena pertandingan olahraga di kawasan Gelora Bung Karno Jakarta akan selesai pada 31 Desember meskipun penataan kawasan GBK akan selesai pada Februari hingga Maret 2018.

"Menpora dalam rapat itu menyampaikan anggaran pembinaan bagi cabang-cabang olahraga jelang Asian Games sudah tersedia dan siap dicairkan mulai 1 Januari 2018 selain penyiapan bonus bagi peraih medali emas Asian Games," kata Gatot.

Setidaknya tiga pengurus cabor yaitu Persatuan Tinju Amatir Nasional (Pertina), PB Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI), dan Pengurus Angkat Berat dan Beban Seluruh Indonesia (PABBSI) mengharapkan program pelatnas bukan hanya kepada atlet-atlet yang akan mengikuti Asian Games 2018, melainkan juga bagi atlet-atlet pelapis.

Pencairan Anggaran

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Inderawati menjamin proses pencairan anggaran untuk Asian Games 2018 berjalan lancar sehingga dapat digunakan untuk biaya pemusatan latihan nasional (pelatnas).

"Asian Games masuk semuanya, kalau lancar, sih pasti ya, ini saya mau ke KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara) untuk melihat bagaimana proses pencairan anggaran," kata Sri Mulyani di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis.

Berdasarkan Peraturan Presiden No 95 Tahun 2017 tentang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional, mekanisme pencairan anggaran bagi atlet nasional tak lagi melalui Satuan Pelaksana Prestasi Indonesia Emas (Satlak Prima), namun langsung dari Kementerian Keuangan ke Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Anggaran tersebut diharapkan dapat dicairkan pada 2 Januari 2018 untuk kemudian diberikan kepada masing-masing pengurus besar 40 cabang olahraga nasional yang akan dipertandingkan pada Asian Games 2018.

Besaran anggaran berupa penambahan 1,5 triliun rupiah bagi Panitia Pelaksana Asian Games Indonesia (INASGOC) 2018 yang telah memperoleh 500 miliar rupiah pada April 2017 dan 735,06 miliar rupiah untuk penambahan dana prestasi atlet sebesar 1,7 triliun rupiah.

Tak hanya anggaran Asian Games 2018, Menkeu berkomitmen semua dana yang dianggarkan untuk 2018 dapat cair sesuai waktunya, bahkan pada akhir Desember 2017 telah banyak kementerian dan lembaga baik pusat maupun daerah yang melakukan pencairan.ion/Ant/S-2

Baca Juga: