JAKARTA - Perusahaan manufaktur dan distribusi PT Tira Austenite Tbk. melaporkan penjualan pada 2022 meningkat 18 persen dibanding 2021. Emiten berkode saham TIRA itu optimistis menghadapi tahun ini, apalagi pada kuartal I-2023 pertumbuhan divisi manufaktur sangat positif.
"Peningkatan penjualan pada 2022 terjadi di Divisi Steel yang tumbuh 29 persen, manufaktur tumbuh 40 persen," ungkap Soeseno Adi, Direktur Keuangan merangkap Korsek PT Tira Austenite Tbk. dalam konferensi persnya seusai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Paparan Publik di Jakarta, Selasa (27/6).
Adapun divisi gas di 2022 mengalami penurunan 7 persen, salah satunya penurunan konsumsi Oksigen pada 2021 akibat meredanya pandemi Covid 19.
Sementaea kenaikan penjualan ini turut mendongkrak kenaikan Laba Bruto dan Laba Usaha sehingga Laba Bersih Perseroan meningkat menjadi 2,2 milliar rupiah lebih baik dari tahun sebelumnya yang negatif 3,3 milliar rupiah.
Pertumbuhan di Divisi Steel di topang pada performance di segmen Mining, Power Plant, Oil & Gas, Cement dan juga Palm Oil Mill. Sedangkan untuk manufaktur pada 2022 pertumbuhan terjadi di segmen Mining, Cement dan juga Sugar Mill.
"Secara umum, kontribusi penjualan paling banyak disumbang oleh divisi baja sebesar 65 persen, lalu industrial gases division 27 persen, manufaktur 7 persen dan divisi lain 1 persen," sebut Soeseno Adi.
Totok Indratno, Group Head Sales & Operation memaparkan khusus untuk kuartal I-2023, penjualan sampai dengan relatif sama dengan penjualan Q1 2022. Pertumbuhan pada 2023 terhambat akibat keterbatasan supply di divisi steel.
Namun, penjualan divisi gas industri sampai kuartal I-2023 terus membaik dengan penguatan bisnis di segmen Oil & Gas, Mining, Cement & juga Power Plant.
Penjualan Divisi Manufaktur sampai kuartal I-2023 terus meningkat seiring dengan pengembangan pasar ke beberapa segmen industri strategis ( Mining, Cement, Sugar Mill) dan didukung oleh fasilitas produksi yang lebih baik dengan adanya investasi baru yaitu electric furnace.
"Pengembangan Finished product juga menjadi fokus bisnis di Manufaktur khususnya untuk support di segmen mining baik yang terkait dengan alat berat maupun di unit produksi," paparnya.
Totok optimistis penjualan pada 2023 tetap tumbuh meskipun sedikit mengalami kontraksi karena masih ada aturan yang belum terbit.