JAKARTA - Emiten petrokimia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) sukses menggelar aksi korporasi dengan menerbitkan saham baru atau rights issue. Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) untuk penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebesar 5,03 triliun rupiah.

Presiden Direktur TPIA, Erwin Ciputra mengatakan pembelian saham baru melebihi jumlah saham yang diterbitkan Perseroan. Hal ini menunjukkan minat investor terhadap right issue Perseroan sangat tinggi dari adanya oversubscription saham baru. "Suksesnya rights issue tidak lepas dari dukungan para pemegang saham, investor, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya," ungkap dia mengutip keterbukaan informasi, Rabu (13/9).

Penyelesaian proses rights issue pada 8 September 2017. Dana hasil penerbitan right issue sebesar 5,03 triliun rupiah atau sekitar 378 dollar AS akan digunakan untuk membiayai belanja modal (capital expendicture/capex), meningkatkan kapasitas produksi, dan atau diversifikasi produk.

Pada rights issue ini, pemegang saham utama Perseroan, yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT), Marigold Resources Pte Ltd, dan Prajogo Pangestu tidak mengambil porsi HMETD, sementara SCG Chemical Co Ltd telah melaksanakan seluruh hak rights issue-nya.

Memperluas Usaha

Melalui pendanaan yang diperoleh dari rights issue, sambung Erwin, Perseroan semakin optimistis dalam memperluas bisnis petrokimia dalam meraih visi menjadi perusahaan terkemuka dan terpilih, serta memberikan kontribusi lebih lanjut terhadap perekonomian Indonesia. "Perseroan mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada para pemegang saham, investor, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya atas dukungan yang kuat selama transaksi di pasar modal," ujar dia.

Selain itu, dengan adanya penerbitan rights issue ini maka peredaran saham Perseroan di publik pun meningkat. Dengan begitu, Perseroan telah memenuhi persyaratan free float atau peredaran saham publik 7,5 persen. Otomatis pasca penerbitan right issue jumlah saham beredar Perseroan bertambah sebanyak 279.741.494 saham menjadi 3.566.704.052 saham dengan komposisi saham publik 9,06 persen.

Untuk diketahui dalam aksi korporasi ini Perseroan menawarkan 279.741.494 saham baru dengan nilai nominal 1.000 rupiah per saham. Setiap pemegang 47 saham lama berhak atas 4 HMETD. Setiap 1 HMETD memiliki hak untuk membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan 18.000 rupiah.

Sebagai informasi pada penutupan perdagangan Rabu (13/9), harga saham perusahaan petrokimia tersebut ditutup menguat 0,23 persen atau 50 poin ke level 21.625 rupiah per saham.

yni/AR-2

Baca Juga: