Keputusan pembagian dividen final tunai yang mencapai 64 miliar rupiah menunjukkan performa kinerja WOMF yang baik.

JAKARTA - Emiten pembiayaan, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) atau WOM Finance siap membagikan dividen sebesar 18,5 rupiah per saham kepada para pemegang saham. Perseroan mengalokasikan dana untuk dividen sebesar 64 miliar rupiah atau 30 persen dari laba bersih di tahun 2018 yang mencapai 215 miliar rupiah.

Sementara sisa laba sebanyak 150 miliar rupiah akan ditetapkan sebagai laba ditahan. Direktur Keuangan WOM Finance, Zacharia Susantadiredja, mengatakan keputusan pembagian dividen final tunai yang mencapai 64 miliar rupiah menunjukkan performa kinerja Perseroan yang baik, sekaligus sebagai bentuk optimisme terhadap industri pembiayaan di Indonesia yang senantiasa tumbuh di masa datang.

"Dividen final tunai tahun buku 2018 akan dibagikan kepada pemegang saham, yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham Perseroan pada penutupan perdagangan tanggal 22 Maret 2019," ungkapnya di Jakarta, Selasa (12/3). Sebagai dana cadangan umum sebesar satu miliar rupiah digunakan untuk memenuhi ketentuan dalam Pasal 70 Ayat 1 Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan pasal 24 Anggaran Dasar Perseroan.

Pada tahun ini, WOM Finance menargetkan laba bersih bisa tumbuh minimal 10 persen dari realisasi tahun lalu. "Kita tahu di tahun 2019 ini ada agenda politik pemilu dan pileg, namun kami harapkan di semester kedua ini bisa lebih baik sehingga pertumbuhan pembiayaan kita bisa lebih baik," jelas dia. Pertumbuhan laba bersih WOM Finance tahun 2018 tumbuh 19 persen menjadi 215 miliar rupiah, dari capaian 2017 sebesar 181 miliar rupiah.

Pembiayaan Baru

Pada tahun ini, WOM Finance menargetkan penyaluran pembiayaan baru sebesar 7,5 triliun rupiah tumbuh 6-8 persen, dari capaian tahun 2018 sebesar tujuh triliun rupiah. Perseroan pun akan mempertahankan komposisi pembiayaan sepeda motor baru dan multiguna jasa yang ada saat ini.

Tahun lalu, penyaluran pembiayaan 473.000 unit didominasi oleh pembiayaan sepeda motor baru sebanyak 222.000 unit. Kemudian, pembiayaan multiguna jasa MotorKu dan MobilKu masing- masing 203.000 unit dan 17.000 unit.

Presiden Direktur WOM Finance, Djaja Suryanto Sutandar, menuturkan Perseroan dapat melalui tahun 2018 dengan mencatatkan pertumbuhan yang baik. "Dengan posisi keuangan yang sehat, Perseroan siap untuk melanjutkan ekspansi serta mengembangkan bisnis," kata Djaja.

RUPST WOM Finance juga menyetujui laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perseroan tahun 2018 yaitu Obligasi Berkelanjutan II Tahap IV WOM Finance Tahun 2018 sebesar 793 miliar rupiah dan Obligasi Berkelanjutan II Tahap V WOM Finance Tahun 2018 sebesar 360,5 miliar rupiah, serta Obligasi Berkelanjutan III Tahap I WOM Finance Tahun 2018 sebesar 570,5 miliar rupiah.

Seluruh hasil penawaran digunakan untuk mendukung kegiatan pembiayaan. Guna mendukung penyaluran pembiayaan baru, Perseroan berencana menerbitkan obligasi di kuartal II dan semester II tahun 2019 sebagai salah satu sumber pendanaan.

Penerbitan obligasi tersebut merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III senilai 5 triliun rupiah dalam kurun waktu dua tahun hingga 2020. Untuk tahun 2019 ini, penerbitan obligasi bisa dilakukan antara 2-3 kali. Namun, nilai penerbitan tahap II ini belum bisa ditentukan sambil melihat kondisi pasar terlebih dahulu.

Hanya saja diperkirakan penerbitan obligasi di tahun ini berkisar 1,5-2 triliun rupiah. Pada tahun lalu, komposisi sumber pendanaan WOM meliputi pinjaman perbankan 65 persen atau 4,6 triliun rupiah dan obligasi 35 persen atau 2,5 triliun rupiah. Dengan begitu, sepanjang 2018 sumber dana yang didapat oleh Perseroan mencapai 7,1 triliun rupiah atau tumbuh 15 persen, dari tahun sebelumnya sebesar 6,1 triliun rupiah.

yni/AR-2

Baca Juga: