JAKARTA - Emiten konstruksi, PT Adhi Karya (Persero) Tbk mendapat persetujuan untuk melakukan pemisahan (spin off) atas usaha departemen Transit Oriented Development (TOD) dan hotel. Spin off ini ditempuh sebagai bagian dari restrukturisasi internal Perseroan. "Perseroan menargetkan penjualan untuk proyek TOD tahun ini sebesar 3,3 triliun rupiah.

Nilai kontrak tersebut tidak berubah meski telah dilakukan spin off," kata Direktur Keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Entus Asnawi, di Jakarta, Jumat (4/5). Hal ini terkait pengembangan bisnis dari jalur kereta api ringan (Light Rail Trapid/LRT) yang sedang dibangun. Dalam pengembangan TOD ini, PT Adhi Commuter Property (ACP) akan menanganinya.

Saat ini, tambah Asnawi, progres pembangunannya masih berjalan di empat lokasi yakni Jati Cempaka, Bekasi Timur, dan Sentul, sedangkan Ciracas masih menunggu Izin Membangun Bangunan (IMB) keluar. "Ada beberapa proyek yang belum bisa dibukukan karena IMB belum keluar, seperti di Ciracas yang diharapkan dapat keluar dalam waktu dekat ini baru setelah itu kami bangun," ungkap Asnawi.

Adapun nilai aset awal dari empat TOD tersebut sebesar 1,9 triliun rupiah dengan menggunakan buku keuangan Desember 2017. "Ini dalam bentuk tanah persediaan. Tanah yang dibeli dan dikembangkan untuk TOD," tambah dia. Untuk progres pembangunan di luar dari seluruh kawasan masih terbilang kecil apalagi jangka waktunya pengembangannya hingga 11 tahun.

yni/N-3

Baca Juga: