MOUNTAIN VIEW - Perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS), Google, dalam laporan lingkungan tahunan yang dirilis pada hari Selasa (2/7), mengatakan meskipun memiliki tujuan untuk mencapai emisi nol bersih, ternyata mengeluarkan lebih banyak gas rumah kaca daripada sebelumnya saat memberdayakan pusat data yang dibutuhkan untuk mendukung kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Dikutip dari Barron, emisi Google yang mengubah iklim telah meningkat 48 persen dalam lima tahun terakhir, bertentangan dengan tujuan yang disebut-sebut untuk menjadi netral karbon demi planet ini. "Total emisi gas rumah kaca pada tahun 2023 adalah 13 persen lebih tinggi daripada tahun sebelumnya, terutama disebabkan oleh peningkatan konsumsi energi pusat data dan rantai pasokannya," bunyi laporan itu.

Peningkatan itu terjadi meskipun Google telah meningkatkan penggunaan energi bersih yang dihasilkan oleh tenaga surya dan angin.

"Meskipun ada kemajuan yang telah kami buat, kami menghadapi sejumlah tantangan signifikan yang tengah kami atasi secara aktif," kata Kepala Bagian Keberlanjutan Google, Kate Brandt dan Wakil Presiden Senior Google, Benedict Gomes, dalam laporan itu.

Seiring dengan semakin terintegrasinya AI ke dalam produk kami, pengurangan emisi mungkin menjadi tantangan karena meningkatnya permintaan energi akibat intensitas komputasi AI yang lebih besar, dan emisi yang terkait dengan peningkatan yang diharapkan dalam investasi infrastruktur teknis kami.

Hadapi Tantangan

Google tidak sendirian dalam menghadapi tantangan menyediakan pusat data AI yang haus daya, sembari mencoba mengekang terciptanya gas rumah kaca yang mengubah iklim.

Microsoft mengatakan dalam laporan keberlanjutan terbarunya bahwa emisi gas rumah kaca tahun lalu naik 29 persen dari tahun 2020 karena terus berinvestasi dalam infrastruktur yang dibutuhkan untuk memajukan teknologi baru.

Microsoft dan Google telah menjadi yang terdepan dalam perlombaan AI sejak OpenAI merilis ChatGPT pada akhir tahun 2022. AI telah menjadi tema bagi para pesaing dalam kinerja pendapatan yang luar biasa dari kuartal ke kuartal.

Sementara itu, Google dan Microsoft masing-masing berjanji untuk menjadi netral karbon pada akhir dekade ini. Microsoft memiliki tujuan tambahan untuk menjadi karbon-negatif, menghilangkan gas yang merusak iklim dari udara, pada tahun 2050.

Baca Juga: