JAKARTA - CEO SpaceX Elon Musk membantah memasok jaringan internet satelit Starlink miliknya kepada tentara Rusia. Layanan ini telah banyak digunakan oleh tentara Ukraina selama konflik militer yang sedang berlangsung.

"Sejumlah laporan berita palsu mengklaim bahwa SpaceX menjual terminal Starlink ke Rusia," kata Musk di platform X-nya (sebelumnya Twitter) pada Minggu (11/2). "Sepengetahuan kami, tidak ada Starlink yang dijual secara langsung atau tidak langsung ke Rusia."

Ketika ditanya apakah terminal Starlink dapat diaktifkan dari Rusia, Musk menjawab "Satelit Starlink tidak akan menutup tautan di Rusia."

Komentar Musk muncul sebagai tanggapan atas klaim Kiev bahwa pasukan Rusia menggunakan layanan satelit Starlink di medan perang. Direktorat Utama Intelijen (GUR) Ukraina mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah menyadap percakapan antara tentara Rusia. Mereka merilis rekaman berdurasi 15 detik, di mana seseorang terdengar berbicara dalam bahasa Rusia, "Starlink berfungsi, kita memiliki [akses] internet."

RT melaporkan, juru bicara GUR Andrey Yusov mengklaim pasukan Rusia "secara sistematis"menggunakan terminal Starlink. Situs berita bertema militer Defense One mengutip sumber-sumber Ukraina minggu ini yang mengatakan bahwa pasukan Kiev pertama kali mendeteksi penggunaan Starlink oleh Rusia"beberapa bulan lalu."

Moskow belum mengomentari tuduhan tersebut. SpaceX merilis pernyataan terpisah pada hari Kamis, mengatakan bahwa perusahaan tersebut"tidak melakukan bisnis apa pun dengan pemerintah Rusia atau militernya"dan"tidak pernah menjual atau memasarkan Starlink di Rusia, juga tidak mengirimkan peralatan ke lokasi di Rusia."

Musk menyumbangkan sekitar 20.000 terminal Starlink ke Kiev tak lama setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.

Namun miliarder tersebut mengatakan telah menolak permintaan Ukraina untuk mengaktifkan layanan Starlink di Krimea, dan menjelaskan bahwa serangan Kiev terhadap Armada Laut Hitam Rusia akan menyebabkan eskalasi lebih lanjut. Saat menjanjikan dukungan untuk Ukraina, Musk berulang kali mengatakan mendukung penyelesaian konflik secara damai.

Baca Juga: