JAKARTA- Anak usaha PT Elnusa Tbk (ELSA) yakni PT Elnusa Petrofin (EPN) baru-baru ini mendapatkan penghargaan bergengsi Anugerah Inovasi Indonesia 2020 Kategori Produk dan Model Bisnis untuk inovasi FIN OSD dari IDX Channel pada 2 September 2020.

Penghargaan itu diberikan pada perusahaan-perusahaan yang telah menunjukkan suatu inisiatif inovasi yang unggul, dalam arti berdampak luas, berkelanjutan, dan memiliki kebaruan tinggi.

Direktur Utama Elnusa Petrofin, Haris Syahrudin, dalam keterangan tertulisnya, belum lama ini mengatakan pihaknya selalu mendorong seluruh insan perusahaan untuk menciptakan inovasi-inovasi baru dalam berbagai bidang.

Selain itu penghargaan ini juga merupakan pembuktian akan kompetensi Elnusa Petrofin khususnya dalam Inovasi di bidang Chemical.

"Kami selalu mengedepankan inovasi yang bukan hanya dapat memberikan sumbangsih bagi perusahaan, namun juga memiliki nilai tambah bagi lingkungan dan masyarakat," kata Haris.

Produk FIN OSD merupakan produk Oil Spill Dispersant (OSD) berbahan dasar nabati yang seluruh elemen serta proses produksinya dijalankan seluruhnya di Indonesia. Produk itu berasal dari material non ionik surfaktan yang bisa digunakan sebagai Oil Spill Dispersant.

Material ini terbuat dari turunan minyak kelapa sawit. FIN OSD disintesis dan diproduksi secara mandiri di sarana dan fasilitas Elnusa Petrofin. Berdasarkan hasil uji FIN OSD dapat digunakan untuk mengatasi tumpahan berbagai jenis minyak seperti minyak mentah hingga seluruh minyak hasil olahan (gasoline).

Selain itu bahan ini dapat digunakan sebagai surfaktan dalam proses Bioremediasi untuk mengatasi tumpahan di darat dan laut.

Sementara itu, Ilham A Habibie selaku Ketua Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional Republik Indonesia, sekaligus Dewan Juri Kehormatan IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia 2020 mengucapkan selamat kepada seluruh pemenang.

"Dunia sedang berubah dan kita tidak bisa hanya berkompetisi melalui harga, siapa yang paling membuat dengan harga lebih murah yang menang kompetisi, karena mindset ini lebih ke masa lampau. Jadi kita bukan lagi negara yang murah, kita harus mengikuti kompetisi dengan nilai tambah yang lebih, yang hanya bisa kita gapai melalui inovasi," tutupnya.bud/E-9

Baca Juga: