Dalam perdagangan dengan Tiongkok, Indonesia bukukan surplus 300 juta dollar AS pada Agustus 2023, ditopang peningkatan ekspor ke negara tersebut.
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perdagangan Indonesia dengan Tiongkok membukukan surplus sebesar 300 juta dollar AS pada bulan Agustus 2023, setelah bulan sebelumnya mencatatkan defisit lebih dari setengah miliar dollar AS. Kinerja ini ditopang peningkatan nilai ekspor ke negara tersebut sementara impor menurun.
"Kita melihat ekspor ke Tiongkok masih cukup solid. Permintaan dari pasar Tiongkok tetap tumbuh positif," kata Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam paparannya di Jakarta, pekan lalu.
Seperti dikutip dari Antara, khusus untuk ekspor nonmigas mengalami kenaikan 9,4 persen dari bulan sebelumnya, terutama berkat meningkatnya pengiriman komoditas lemak dan minyak hewani atau nabati serta besi dan baja. Tiongkok menyerap seperempat dari total nilai ekspor dan masih konsisten menjadi negara mitra dagang utama bagi Indonesia.
Dari sisi impor, Tiongkok juga masih menjadi pemasok utama bagi Indonesia yang berkontribusi hampir sepertiga secara nilai. Nilai impor pada Agustus tercatat 5,25 miliar dollar AS, yang terdiri atas 5,19 miliar dollar AS impor nonmigas dan sisanya 60 juta dollar AS berupa impor migas.
Nilai impor dari Tiongkok turun 7 persen dari bulan sebelumnya terutama untuk komoditas mesin dan perlengkapan elektrik, kapal dan struktur terapung, serta besi dan baja.
Sementara itu, secara keseluruhan ekspor impor Indonesia ke semua negara mencatatkan surplus sebesar 3,12 miliar dollar AS pada Agustus 2023.
Ekspor ke sebagian besar negara mitra dagang utama, seperti Tiongkok, Amerika Serikat, dan India mengalami peningkatan, sementara impor turun, terutama yang berasal dari Tiongkok meskipun dari negara lain meningkat.
Kemitraan Gemilang
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Tiongkok, Li Qiang, memuji masa depan gemilang kemitraan Indonesia dan Tiongkok saat ini hingga masa mendatang.
"Saya merasakan masa depan yang gemilang. Perjalanan saya dan kunjungan saya di Indonesia (pekan lalu) sangat lancar. Saya merasakan gemilangnya kemitraan dan kerja sama Indonesia dan Tiongkok di masa depan," kata PM Li Qiang di Liyuan Resort, Kota Nanning, Provinsi Guangxi, Tiongkok, Sabtu.
PM Li Qiang menyampaikan hal tersebut saat melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjelang pembukaan Tiongkok-Asean Expo (CAEXPO) 2023 yang diselenggarakan pada 16-19 September 2023.
"Minggu lalu, saya baru saja mengunjungi Indonesia dan menyaksikan perkembangan Indonesia dengan mata saya sendiri," ungkap PM Li.
PM Li Qiang pada 5-8 September 2023 baru saja berkunjung ke Indonesia untuk sejumlah agenda termasuk untuk menghadiri Pertemuan Pemimpin untuk Kerja Sama Asia Timur (KTT ke-18 Asia Timur) pada 6 September 2023.
"Wapres selama ini berupaya untuk mendorong persahabatan dan kerja sama Tiongkok-Indonesia, berkontribusi besar dalam people to people contacts antara kedua negara khususnya di bidang keagamaan," tambah PM Li.
Menurut Li Qiang, sekitar satu bulan yang lalu Presiden Xi Jinping dan Presiden Jokowi bertemu di Chengdu. "Mereka sepakat akan membangun komunitas senasib sepenanggunggan Indonesia menjadi nyata. Inilah arahan mereka mengenai tujuan perkembangan Indonesia," ungkap PM Li.
Tiongkok, kata Li Qiang, berupaya dengan Indonesia agar kedua negara melakukan kerja sama strategis yang lebih tinggi untuk memajukan modernisasi dan meningkatkan kesejahteraan kedua negara.
PM Li Qiang pada 6 September 2023 telah menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.