JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menyampaikan permintaan buah tropis di pasar global meningkat. Lembaga tersebut melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) terus berupaya mendorong pengembangan teknologi inovasi agar buah tropis kita mampu bersaing di pasar global dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan tantangan yang dihadapi buah tropis kita di antaranya kualitas yang masih harus ditingkatkan, kuantitas yang harus terjaga agar suplai bisa dilakukan secara rutin, termasuk budidaya hingga pascapanennya.

"Kuantitas dan kontinuitas disebabkan belum tertatanya kawasan dan sentra produksi yang masih tersebar di berbagai pulau juga menjadi hal-hal yang harus kita pikirkan ke depan agar bisa menjaga kontinuitas dan bisa mengendalikan kualitas yang dibutuhkan," ujar Mentan Syahrul di Jakarta, Kamis (11/11).

Mentan menyampaikan beberapa program Kementan yang telah dilakukan secara terintegrasi untuk memaksimalkan potensi produk hortikultura di Indonesia. Program-program tersebut meliputi pengembangan kawasan hortikultura berorientasi ekspor, kemitraan hulu hilir berbasis teknologi, gerakan mendorong (gedor) kawasan buah, dan gerakan tiga kali ekspor (gratieks), serta membangun kampung-kampung buah.

"Kementan telah memfasilitasi pengembangan buah tropika melalui lembaga riset dan perguruan tinggi dalam menghasilkan buah berkualitas baik yang berdaya hasil tinggi dan mendapatkan permintaan di pasar-pasar global yang ada.

Permintaan buah tropis di pasar global selama pandemi memang meningkat dibandingkan dengan 2019, ekspor hortikultura pada 2020 meningkat sebesar 37,75 persen atau senilai 645,48 juta dollar AS.

Peningkatan ekspor ini didominasi oleh komoditas buah-buahan dimana selama masa pandemi Covid-19 nilai realisasi ekspor buah-buahan tercatat sebesar 389,9 juta dollar AS atau meningkat 30,31 persen dibanding tahun 2019.

Butuh Inovasi

Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry menyampiakan dukungan inovasi teknologi menjadi hal yang tidak bisa lepas dan sangat dibutuhkan agar buah tropis Indonesia mampu bersaing di pasar global.

"Inovasi sangat dibutuhkan untuk memenangkan persaingan global sebagai penghasil dan pengekspor buah tropis di pasar internasional, hal ini sejalan dengan target Kementan untuk mewujudkan peningkatan swasembada dan ekspor guna menambah devisa negara," ujar Fadjry.

Baca Juga: