Setelah menciptkana matahari buatan, Tiongkok berencana membangun bulan artifisial atau bulan buatan. Bahkan, Negeri Tirai Bambu ini juga menyatakan akan melakukan penelitian bulan buatan di Kutub Selatan pada tahun 2029 mendatang.

Ilmuwan Tiongkok mengungkapkan, bulan buatan tersebut merupakan fasilitas penelitian yang akan memungkinkan mereka untuk menyimulasikan lingkungan gravitasi rendah menggunakan magnet.

Seperti diketahui,sebelum menciptakan bulan buatan, Tiongkok telah berhasil menyalakan matahari buatan pada Desember 2020 lalu untuk kali pertama. Reaktor fusi nuklir ini mereplikasi reaksi alami yang terjadi di matahari.

Selain itu, matahari buatan ini menggunakan hidrogen dan gas deuterium sebagai bahan bakar. Matahari bernama HL-2M Tokamak itu merupakan perangkat nuklir fusi eksperimental terbesar dan paling canggih untuk menyediakan energi dalam jumlah tak terbatas.

Dilansir dari Live Science, Jumat (25/2), fasilitas yang dijadwalkan diresmikan tahun ini akan menggunakan medan magnet yang kuat di dalam ruang kedap udara berdiameter dua kaki atau setara 60 sentimeter untuk membuat gravitasi hilang.

Seorang insinyur geoteknik di China University of Mining and Technology, Li Ruilin menyatakan, nantinya ruangan tersebut diisi dengan batu dan debu. Ini bertujuan untuk menirukan permukaan bulan asli.

Ruang itu juga bisa mempertahankan kondisi gravitasi rendah selama yang Anda inginkan. Para ilmuwan berencana menggunakan fasilitas tersebut untuk menguji teknologi di lingkungan gravitasi rendah yang berkepanjangan sebelum dikirim ke bulan, yang mana gravitasi hanya seperenam dari kekuatannya di Bumi.

Adanya pengujian tersebut, para peneliti membuka peluang untuk mengatasi masalah teknis yang mahal, serta menguji apakah struktur tertentu akan bertahan di permukaan bulan. Selain itu, peneliti juga dapat menilai kelayakan permukiman manusia di bulan.

"Beberapa eksperimen seperti uji dampak hanya perlu beberapa detik (di simulator). Tapi, yang lain seperti pengujian Creep yang mengukur seberapa banyak material akan berubah bentuk di bawah suhu dan tekanan konstan," kata Li.

Tes tersebut juga akan digunakan memberikan informasi untuk program eksplorasi Tiongkok di bulan yang berjalan.

Adapun penelitian atau tes tersebut, di antaranya adalah misi Chang'e 4 yang mendaratkan wahana penjelajah di sisi jauh bulan pada 2019. Selain itu, ada Chang'e 5 yang mengambil sampel batuan dari permukaan bulan pada 2020.

Baca Juga: