Italia memiliki ­modal besar untuk terus menjaga eks­pektasi tinggi setelah tak terkalahkan dalam 30 pertandingan saat menghadapi Austria yang tengah ­"menulis sejarah" di Piala ­Eropa.

LONDON - Setelah muncul sebagai salah satu tim favorit juara, Italia bakal bertemu Austria pada babak 16 besar Piala Eropa 2020 di Wembley, London, Sabtu (26/6).

Awal gemilang tim berjulukGli Azzurri melanjutkan catatan tak terkalahkan mereka. Sementara Austria melaju ke fase sistem gugur untuk pertama kalinya, setelah menyudahi babak penyisihan grup dengan dua kemenangan.

Menjaga ekspektasi mungkin menjadi tugas paling sulit bagi Italia menuju tahap akhir Piala Eropa kali ini. Hal itu karena kemenangan ke-11 berturut-turut membantu Italia memperpanjang catatan tak terkalahkan menjadi total 30 pertandingan. Torehan itu menyamai rekor yang dibuat pada 1930-an di bawah pelatih legendaris Vittorio Pozzo.

Pelarih Italia, Roberto Mancini berhasil mempertahankan momentum tim asuhannya meskipun terjadi rotasi besar - dengan delapan dari starting XI sebelumnya dipinggirkan - untuk mengklaim poin maksimum sekali lagi. Italia menang 1-0 atas Wales, menyusul kemenangan berturut-turut 3-0 atas Turki dan Swiss.

Namun hadiah bagi Italia karena melaju sebagai pemenang Grup A adalah tempat di sisi undian yang lebih menantang. Gli Azzurri akan akan menghadapi Belgia atau Portugal di babak delapan besar jika mereka melaju. Italia berpotensi berhadapan dengan Prancis, Spanyol atau Kroasia di semifinal.

Namun, rintangan pertama adalah saat mereka harus meninggalkan Stadio Olimpico untuk bertemu Austria di lapangan netral. Meskipun demikian, Italia akan melakukan perjalanan ke utara dengan pengetahuan bahwa mereka belum pernah kalah dari Austria sejak tahun 1960. Italia telah muncul sebagai pemenang pada masing-masing dari empat pertemuan di turnamen besar.

Italia menunjukkan pertahanan yang kokoh dan belum kebobolan sejauh ini. Hal itu makin dibuktikan saat kiper pengganti Salvatore Sirigu telah diberikan waktu bermain. Terakhir kali Italia gagal menjaga clean sheet adalah saat bermain imbang 1-1 kontra Belanda Oktober lalu.

Juara dunia empat kali itu kini telah meraih sepuluh kemenangan beruntun untuk kedua kalinya dalam sejarah mereka. Italia tidak pernah kalah sama sekali sejak 2018.

Sedikit Pendukung

Austria hanya memiliki sedikit peluang mengingat peringkat yang terpaut jauh dan catatan pertemuan kedua tim. Mereka juga berpotensi melakoni pertandingan sistem gugur pertama dalam sejarah sepak bola negara itu di Piala Eropa dengan hanya sedikit suporter di Wembley.

Awal pekan ini, federasi sepak bola Austria meminta para pendukung untuk tidak melakukan perjalanan ke London mendukung timnas mereka saat pertandingan melawan Italia. Karena ada persyaratan karantina bagi orang Austria yang bepergian ke London, kemungkinan hanya sedikit pendukung yang hadir. Meski demikian, Austria setidaknya akan tiba di Wembley setelah menghadapi tantangan sulit untuk lolos dari Grup C dengan mengalahkan Ukraina.

Setelah Austria berhasil memastikan lolos, pelatih Franco Foda bersemangat tentang pencapaian tim asuhannya yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Foda mengatakan timnya telah bertekad "untuk menulis sejarah". Mantan pemain internasional Jerman Barat itu hampir tidak pernah mengambil langkah yang salah saat membimbing Austria promosi ke Liga A UEFA Nations League dan melalui kualifikasi Piala Eropa 2020 sejak pengangkatannya pada awal 2018.

Pelatih kelahiran Mainz itu sekarang memimpin tim asuhannya menghadapi Italia. Laga di Wembley memberikan kesempatan kepada bintang Austria, David Alaba, untuk menunjukkan perannya.

Pemain berusia 29 tahun yang terikat dengan Real Madrid itu pernah mencicipi kejayaan di Wembley sekali sebelumnya pada tahun 2013. Saat itu Alaba membela Bayern Muenchen untuk mengalahkan Borussia Dortmund di final Liga Champions.

Dari susunan line-up, kembalinya Marco Verratti yang telah pulih dari cedera telah memberikan dorongan baru bagi Italia. Tendangan bebas Verratti diteruskan Matteo Pessina untuk mencetak satu-satunya gol ke gawang Wales.

Pemain berusia 28 tahun itu mengambil ban kapten ketika bek Leonardo Bonucci diganti di babak kedua, dengan kapten reguler Giorgio Chiellini absen karena masalah otot. "(Verratti) menunjukkan bahwa mereka semua yang bermain adalah starter," ujar pelatih Mancini, yang meninggalkan gelandang tengah Manuel Locatelli di bangku cadangan demi pemain PSG itu.

Mancini sejauh ini telah menggunakan 25 dari 26 pemain yang tersedia, dengan pengecualian kiper pilihan ketiga Alex Meret. ben/AFP/S-2

Perkiraan Formasi

Italia 4-3-3

Donnarumma

Di Lorenzo, Acerbi, Bonucci, Spinazzola

Barella, Jorginho, Verratti

Berardi, Immobile, Insigne

Austria 4-3-2-1

Bachmann

Lainer, Dragovic, Hinteregger, Alaba

Laimer, Grillitsch, X. Schlager

Sabitzer, Baumgartner

Arnautovic

Jadwal 16 Besar Euro 2020

Wales vs Denmark;

Sabtu, 26 Juni pukul 23.00 WIB

Italia vs Austria;

Minggu, 27 Juni pukul 02.00 WIB

Belanda vs Ceko;

Minggu, 27 Juni pukul 23.00 WIB

Belgia vs Portugal;

Senin, 28 Juni 02.00 WIB

Kroasia vs Spanyol;

Senin, 28 Juni 23.00 WIB

Prancis vs Swiss;

Selasa, 29 Juni 02.00 WIB

Inggris vs Jerman;

Selasa, 29 Juni 23.00 WIB

Swedia vs Ukraina;

Rabu, 30 Juni 02.00 WIB

Baca Juga: