Jakarta - Mata uang dollar AS cenderung melemah terhadap sejumlah mata uang dunia didorong oleh ekspektasi investor yang mulai positif terhadap kinerja pasar modal negara-negara berkembang. Situasi tersebut sedikit menjadi angin segar bagi pergerakan rupiah.


"Kenaikan di sejumlah pasar modal negara berkembang berdampak positif terhadap rupiah, sentimen itu berdampak pada masuknya capital inflow ke pasar saham dan obligasi Indonesia," kata ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail di Jakarta, kemarin.


Seperti diketahui, pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (17/10) sore, melanjutkan penguatan 41 poin dari sehari sebelumnya menjadi 15.140 rupiah per dollar AS.


Kepala Riset Monex Investondo futures Aristo Tjendra mengatakan data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) di bawah ekspektasi pasar menjadi salah satu faktor yang membebani mata uang dollar AS terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah.

"Data penjualan ritel AS diekspektasikan naik 0,7 persen, kenyataannya hanya naik 0,1 persen selama September 2018," katanya. Ant/E-10

Baca Juga: