Menerima perbedaan dan melihat keberagaman sebagai sebuah keindahan menjadi salah satu kerinduan generasi Z Indonesia yang kemudian coba ditularkan oleh peserta Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa (EBBB) untuk negeri. Ekspedisi yang digagas Yayasan Helping Hands (YHH) ini bertujuan menyatukan berbagai anak bangsa dari Aceh hingga Papua, dengan beragam suku, agama hingga perbedaan kondisi fisik.

Wendy Kusumowidagdo, Direktur Eksekutif YHH, menjelaskan EBBB sejatinya adalah program beasiswa pertukaran pelajar setara SMU dengan melibatkan pelajar Sekolah Luar Biasa, yang notabene penyandang disabilitas. "EBBB adalah program inklusivitas secara utuh tanpa batas. Misi besarnya agar para penerus perjuangan bangsa ini mendapatkan pengalaman dan pembelajaran bersama melalui tantangan ekspedisi alam untuk mengembangkan karakter diri, kerjasama, dan toleransi di tengah tantangan, perbedaan dan keberagaman," ungkap Wendy.

Basis kurikulum yang dikedepankan dalam program ini ialah outdoor education, dengan melalukan ekspedisi alam yang dilangsungkan di OBI Eco Campus, Jatiluhur, Jawa Barat, dari 25 Oktober hingga 1 November 2019. Selanjutnya setelah outdoor education, ada pertemuan bersama para pakar mengenai isu-isu perempuan, minoritas, disabilitas, lingkungan hidup dan seni. Para pembicara yang terlibat dalam sesi berbagi ini di antaranya Angkie Yudistia (Founder dan CEO This- Able), Hannah Al Rashid (Aktris dan Pegiat pencak silat), Ananda Sukarlan (Komposer dan Pianis internasional), serta Hari Prast (Komikus).

Wendy menyampaikan, program ini tidak akan berhenti saat peserta selesai mengikuti program. Pihaknya akan tetap melakukan pendampingan sekembalinya peserta ke daerah masing- masing. Lebih jauh Wendy memaparkan melalui EBBB diharapkan setiap peserta dapat belajar bahwa semua orang dapat hidup berdampingan, apapun latar belakang kehidupan dan kondisi fisiknya. ima/R-1

Baca Juga: