Kampanye antikorupsi Tiongkok kembali berhasil menjaring pejabat tinggi yang melakukan tindak pidana, Kali ini yang menjadi targetnya adalah mantan wakil gubernur bank sentral yang bernama Fan Yifei.

BEIJING - Tiongkok pada Jumat (9/6) mengatakan bahwa seorang mantan wakil gubernur bank sentralnya telah dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi. Vonis itu menjadinya sebagai pejabat tinggi terbaru yang menghadapi hukuman dalam kampanye pemberantasan korupsi yang telah digaungkan selama bertahun-tahun oleh Presiden Xi Jinping.

Fan Yifei diselidiki November lalu karena dugaan pelanggaran disiplin dan hukum. Pelanggaran disiplin adalah istilah yang lazim digunakan bagi sebuah dakwaan untuk dugaan tindak pidana korupsi.

Dalam sebuah pernyataan pada Jumat, badan antikorupsi internal Partai Komunis yang berkuasa mengatakan Fan telah melakukan pelanggaran berat terhadap tugas profesional dan diduga telah menerima suap.

"Fan telah diberhentikan dari jabatan publik, pendapatan ilegalnya disita, dan telah dirujuk untuk penuntutan pidana sesuai dengan aturan hukum," demikian pernyataan dari Komisi Pusat untuk Inspeksi Kedisiplinan (Central Commission for Discipline Inspection/CCDI).

"Pelanggaran yang dilakukan Fan termasuk menghadiri dan berpartisipasi dalam perjamuan, tur, dan aktivitas golf yang melanggar aturan, mengunjungi klub swasta, menerima hadiah dan uang, serta menyalahgunakan kekuasaan dengan melakukan aktivitas seksual," imbuh CCDI.

CCDI pun menambahkan bahwa Fan telah kehilangan cita-cita dan keyakinannya, menjadi acuh tak acuh secara politik, mencoba mengganggu penyelidikan, dan sangat terlibat dalam kegiatan takhayul.

Pembersihan Organ Negara

Presiden Xi, yang melanggar preseden politik lama saat menyegel masa jabatan ketiga sebagai pemimpin Tiongkok tahun lalu, telah menjadikan penanggulangan korupsi sebagai inti dari pemerintahannya selama satu dekade.

Menurut data resmi, lebih dari 1,5 juta pejabat telah jerumus ke dalam jaring kampanye antikorupsinya sejauh ini.

Pihak berwenang Tiongkok telah menggambarkan kebijakan tersebut sebagai pembersihan organ negara yang sangat dibutuhkan, tetapi para kritikus berpendapat bahwa itu juga merupakan upaya bagi Xi untuk membersihkan saingan politiknya.

Saat ini kampanye antikorupsi Tiongkok belum turun semangatnya. Sebelumnya pada Kamis (8/6), CCDI mengumumkan tujuh investigasi baru terhadap manajer senior di perusahaan terkait negara di sektor-sektor termasuk penerbangan, pertambangan, dan pembangkit listrik. AFP/I-1

Baca Juga: