RIYADH - Kerajaan Arab Saudi pada penghujung Juni mendadak menjadi perhatian dunia. Pencopotan mantan putera mahkota, Mohammed bin Nayef (MbN), rupanya lantaran MbN kecanduan obat penghilang rasa sakit.

Narasumber yang dekat dengan MbN namun tidak mau dipublikasi identitasnya menceritakan pada 20 Juni lalu MbN secara mengejutkan dipanggil oleh Raja Salman bin Abdulaziz ke lantai 4 istana Kerajaan Arab Saudi di Mekkah. Dalam panggung politik Arab Saudi, MbN dikenal sebagai sosok pejabat keamanan paling berkuasa dalam dua dekade terakhir dan calon penerus takhta kerajaan.

Dalam pertemuan di lantai 4 itu, Raja Salman meminta MbN agar mengundurkan diri dari jabatannya sebagai putera mahkota. Kepada MbN, Raja Salman pun menyampaikan posisi kunci itu akan diserahkan pada putera kesayangannya, Mohammed bin Salman. Alasan utama permintaan mundur itu, yakni kecanduan obat yang dialami MbN bisa mempengaruhi keputusan MbN saat ia berkuasa kelak.

"Raja datang untuk menemui MbN dan hanya mereka berdua di ruangan. Raja mengatakan kepada MbN, 'Saya ingin kamu mundur. Kamu tidak mendengarkan nasihat saya agar mencari perawatan atas kecanduanmu yang telah sangat berbahaya mempengaruhi setiap keputusanmu'," kata sumber yang dekat dengan MbN tersebut, Kamis (20/7).

Detail pertemuan yang tidak sewajarnya antara Raja Salman dan MbN ini secara tidak langsung menjelaskan pada publik cerita dibalik pergantian posisi putera mahkota. Reuters secara independen belum bisa mendapatkan konfirmasi langsung mengenai masalah kecanduan MbN.

Dalam pernyataan sebelumnya, narasumber yang dekat dengan MbN mengatakan MbN memang mengalami masalah kesehatan yang dipicu oleh serangan bom bunuh diri al Qaeda pada 2009 yang menyasar dan sempat melukainya.

Belum Siap

Seorang pejabat senior pemerintah Arab Saudi yang tidak mau dipublikasi identitasnya mengatakan, kabar mengenai kecanduan MbN menjadi alasan posisinya yang diganti oleh Mohammed bin Salman, adalah tuduhan yang benar-benar tidak berdasar dan tidak benar serta tidak masuk akal. "Cerita ini benar-benar mirip sebuah cerita fantasi sekelas Hollywood," kata pejabat itu.

Menurut sumber tersebut, MbN digeser posisinya karena kepentingan nasional dan bukan karena tekanan atau sikap yang kurang hormat. Sejauh ini Arab Saudi tak mau mengungkap penyebab pergeseran posisi putera mahkota dan menyebut hal ini sebagai sebuah rahasia kerajaan.

Namun sumber lain yang memahami situasi sebenarnya mengatakan Raja Salman sudah bertekad untuk mengangkat puteranya sebagai pewaris tahkta kerajaan dan menggunakan masalah kecanduan MbN sebagai alasan untuk menyingkirkannya.

"Keputusan Raja Salman sangat mengejutkan bagi MbN. Ini adalah sebuah kudeta. MbN ketika itu belum siap dengan keputusan raja," kata sumber yang dekat dengan MbN.

Sejumlah sumber mengatakan MbN tidak memperkirakan posisinya akan direbut oleh Mohammed bin Salman, yang dianggap oleh MbN telah membuat sejumlah kebijakan yang blunder seperti penanganan konflik Yaman dan memangkas bonus para PNS.uci/Rtr/I-1

Baca Juga: