JAKARTA - Direktur Mastercard Indonesia, Tommy Singgih mengatakan ekonomi syariah di Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang luar biasa.

Hal itu mengacu pada data 'State of the Global Islamic Economy 2017-2018 di mana pangsa pasar muslim mencapai 2,006 miliar dollar AS atau berkontribusi sebesar 11,9 persen terhadap pengeluaran global pada tahun 2016, dan diprediksi akan meningkat 7,3 persen menjadi 3,081 miliar dollar AS pada tahun 2022.


"Populasi muslim yang mengadakan perjalanan saat ini sangat besar. Dari Indonesia yang ikut ibadah haji setiap tahun 220 ribu dengan masa tunggu 15 tahun, sedangkan yang umroh tiap tahun sebanyak 1 juta.

Belum yang melakukan perjalanan wisata," kata Tommy saat peluncuran produk CIMB Niaga Syariah Platinum Card di Jakarta, Rabu (17/10).


MasterCard sendiri jelasnya menerbitkan Global Muslim Travel Index untuk memberikan informasi kepada para pelancong muslim akan tempat-tempat wisata, terutama yang berkaitan dengan kuliner halal.


Sementara itu, Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara mengatakan produk tersebut sebagai bagian dari strategi perseroan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat terhadap solusi keuangan Syariah yang dapat menunjang perjalanan hidup (life journey) mereka.


"Kartu pembiayaan iB Syariah ini bagi semua kalangan masyarakat sebagai layanan universal banking dari CIMB Niaga.Kartu ini dilengkapi dengan manfaat dan keuntungan yang memberikan added-value bagi para pemegang kartu di setiap transaksi yang mereka lakukan," ungkap Pandji.


Menurut Pandji, penetrasi pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia bergantung pada produk keuangan dan layanan syariah yang harus selevel dengan produk dan layanan bank konvensional, sehingga ciri khas syariah yang khusus menjadi pertimbangan lebih nasabah.


"Hingga Juni 2018, jumlah pemegang kartu CIMB Niaga Syariah sebanyak 350 ribu nasabah dengan volume transaksi 650 miliar rupiah," kata Pandji.


Dengan penerbitan kartu platinum tersebut, dia menargetkan dalam setahun pemegang kartu bisa mencapai 30 ribu dan dalam lima tahun ke depan bisa mencapai 250 ribu pemegang kartu. bud/E-10

Baca Juga: