TOKYO - Perekonomian Jepang akan mengalami penurunan paling parah pasca Perang Dunia II walau penurunannya pada kuartal pertama tak separah yang diduga. Penurunan akibat dampak virus korona itu telah menghambat pertumbuhan global yang juga menghantam sektor bisnis dan konsumsi di Jepang.

"Jepang akan fokus untuk menghentikan penurunan bisnis, namun kita saat ini belum saatnya menstimulasi konsumsi dan meminta warga untuk melancong. Upaya untuk menstimulasi konsumsi harus ditunda sebentar," kata Menteri Perekonomian Jepang, Yasutoshi Nishimura, pada Senin (8/6).

Menteri Nishimura meminta bank membantu rakyat setelah peminjaman mengalami lonjakan demi menyelamatkan bisnis yang penjualannya melorot. Perekonomian pada Januari-Maret mengalami penurunan kurang dari 3,4 persen. Data terkini pun menunjukkan ekspor, output pabrik dan lapangan pekerjaan menghadapi penurunan setelah PM Abe mengumumkan keadaan darurat yang meminta agar warga tetap tinggal di rumah dan menutup bisnis pada kuartal sebelumnya.

SB/CNA/AFP/I-1

Baca Juga: