YOGYAKARTA - Pengamat ekonomi energi UGM yang juga anggotaTim Reformasi & Tata Kelola Migas (2014-2015), Fahmi Radhi mengatakan kebakaran kilang dalam beberapa kali mengindikasikan bahwa Pertamina abai terhadap pengamanan kilang.

Kebakaran itu tidak hanya meludeskan tangki penyimpanan minyak, tetapi juga mengancam keselamatan warga di sekitar yang harus mengungsi

"Mestinya sistim pengamanan kilang Pertamina sudah sesuai dengan standar international. Namun, tetap saja terjadi kebakaran untuk kesekian kalinya. Kebakaran beruntun Kilang Cilacap semakin menguatkan indikasi ada unsur kesengajaan dari pihak tertentu untuk tujuan peningkatan volume impor pasca kebakaran, yang menjadi lahan pemburuan rente," tandas Fahmi dalam siaran pers yang diterima redaksi Minggu (14/11).

Fahmi menjelaskan sudah pasti kebakaran yang terjadi akan makin memperbesar impor BBM,dan selanjutnya akan memperburuk kinerja keuangan Pertamina pada 2021. Pertamina harus punya komitmen tinggi dan tidak abai dalam mengamankan seluruh asset penting, utamanya kilang dan tangki minyak.

"Untuk itu, Pertamina harus menerapkan sistim keamanan kilang minyak secara berlapis, sesuai dengan standar International. Sistim pengamanan tersebut harus diaudit secara berkala oleh Kementerian ESDM dan Lembaga Independent," tandas Fahmi.

Baca Juga: