Mengembalikan dan melindungi lahan basah, misalnya, sangat penting karena mereka menyimpan karbon dua kali lebih banyak dari hutan.

BARCELONA - Menggunakan air dengan lebih efisien dalam segala hal, mulai dari kehidupan sehari-hari hingga sektor pertanian dan industri akan membantu mengurangi emisi pemanasan planet dan mengekang perubahan iklim. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sangat menyayangkan potensi air itu belum dimanfaatkan secara luas, Minggu (22/3).

Dalam sebuah laporan yang dikeluarkan pada Hari Air Sedunia, organisasi-organisasi di Amerika Serikat (AS) mengatakan pemanasan global akan memengaruhi ketersediaan, kualitas, dan kuantitas air untuk kebutuhan dasar manusia. Pemanasan global juga mengancam hak atas air dan sanitasi untuk miliaran orang di bumi.

Karena itu, selain menggunakan pasokan terbatas dengan lebih bijak dan adil, para pembuat kebijakan dan bisnis juga harus berupaya mengelola sumber daya air dengan lebih baik, menghemat bahan bakar listrik yang dibutuhkan untuk memompa, membersihkan, dan mengirimkan air.

"Jika Anda menghemat air, Anda menghemat energi dan mengurangi gas rumah kaca untuk menghasilkan energi itu untuk membawa air," kata Richard Connor.

Pemakaian energi dapat mengurangi jumlah air yang dibutuhkan untuk menghasilkan listrik, menciptakan lingkaran yang baik. Penghematan menggunakan air dapat dilakukan dengan beralih ke sumber daya bersih seperti angin daripada bahan bakar fosil.

Menurut Laporan Pembangunan Air Dunia PBB 2020, penggunaan air telah meningkat enam kali lipat selama abad yang lalu dan meningkat sekitar satu persen per tahun. Sesungguhnya hal ini dapat menguraikan cara air yang digunakan dan didaur ulang secara lebih efektif untuk membatasi emisi, di samping menjaga alam.

Mengembalikan dan melindungi lahan basah, misalnya, sangat penting karena mereka menyimpan karbon dua kali lebih banyak dari hutan. Kondisi ini juga bisa untuk mencegah banjir, memurnikan air dan menyediakan habitat bagi hewan dan burung.

Pendekatan Pertanian

Pertanian konservasi - pendekatan pertanian hijau yang mampu meminimalisir terhadap tanah-juga membantu mengurangi emisi karbon dan serta menyediaan air dalam jumlah besar yang dibutuhkan untuk irigasi tanaman dalam sistem pertanian intensif.

Pengelolaan air limbah juga sangat penting. Tercatat 80-90 air limbah dibuang ke lingkungan tanpa pengolahan. Padahal, air limbah yang tidak diolah adalah sumber utama metana, gas rumah kaca yang kuat. Solusi terbaik, kata laporan itu, adalah berinvestasi dalam teknik-teknik modern yang mengekstraksi metana dari bahan organik dalam air limbah dan menggunakan biogas ini untuk menghasilkan energi yang diperlukan untuk mengolah air-suatu metode yang sudah digunakan di beberapa negara yang kekurangan air, seperti Yordania, Meksiko, Peru, dan Thailand. Dengan metode itu, utilitas publik di sana telah mengurangi emisi karbon hingga ribuan ton, sembari melakukan penghematan finansial dan menyediakan layanan berkualitas tinggi.

Salah satu hambatan utama pendekatan ini adalah kurangnya kerja sama antara pejabat pemerintah yang bekerja pada perubahan iklim dan mereka yang ditugaskan untuk mengelola air.

"Tidak sinkron, putus-sambung masih sangat jelas di tingkat kebijakan," kata Connor. ang/AFP/P-4

Baca Juga: