Penjualan mobil yang mendapatkan insentif PPnBM meningkat signifikan sejak awal bulan ini.

JAKARTA - Kebijakan penurunan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk kendaraan bermotor mulai membuahkan hasil. Sejumlah agen pemegang merek (APM) otomotif mulai kebanjiran pesanan.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri, berharap efek positif ini akan mengakselerasi upaya pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19. "Sejak dikeluarkannya kebijakan ini beberapa hari lalu, perusahaan otomotif melaporkan peningkatan penjualan," ujarnya di Jakarta, Sabtu (13/3).

Beberapa perusahaan melaporkan peningkatan penjualan yang cukup tajam sejak kebijakan ini bergulir. Marketing Director PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmy, mengatakan penjualan mobil yang mendapatkan insentif PPnBM meningkat signifikan. Ini terlihat dari total surat pembelian kendaraan (SPK) yang dikeluarkan.

"Dari data 1-8 Maret 2021, untuk Avanza, Sienta, Rush, dan Yaris, SPK-nya naik sekitar 94-155 persen kalau dibandingkan dengan SPK bulan Februari di tanggal yang sama," ungkapnya.

Sementara untuk Vios, yang mendapatkan diskon terbesar hingga 65 juta rupiah imbas dari insentif ini, penjualannya naik lebih besar lagi karena sebelumnya permintaannya memang tidak banyak.

Peningkatan SPK juga terjadi pada penjualan mobil Honda. Business Innovation and Sales & Marketing PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy, mengungkapkan kenaikan penjualan sekitar 40-50 persen dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.

"Khususnya untuk model yang mendapatkan insentif pajak, peningkatan naik lebih dari 60 persen dibanding seminggu pertama bulan Februari lalu, growth tertinggi ada di HRV 1,5 liter," tuturnya.

Sementara itu, Daihatsu mencatatkan kenaikan SPK terjadi dalam seminggu saat pemberlakuan insentif pajak pembelian mobil baru tersebut. Tidak hanya pada model-model yang mendapatkan insentif ini, tetapi juga model yang tidak mendapatkan insentif.

Untuk model yang mendapatkan insentif, seperti Xenia, Terios, Luxio, dan Gran Max MB, SPK-nya melonjak sekitar 40 persen. Sedangkan beberapa model lainnya, seperti Ayla, Sigra, Sirion, Gran Max PU, Gran Max Blindvan penjualannya naik sekitar 20 persen.

"Untuk stok model yang mendapat insentif PPnBM khususnya di bulan-bulan periode relaksasi tersebut tentunya akan kami atur seoptimal mungkin agar seimbang antara demand dan supply yang ada," kata Hendrayadi Lastiyoso, Marketing and Customer Relation Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation.

Berikutnya, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales (MMKSI) mengungkapkan adanya peningkatan jumlah pesanan setelah insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) diterapkan mulai Senin (1/3). Tercatat ada dua produk Mitsubishi yang mendapatkan Insentif PPnBM, yaitu Xpander dan Xpander Cross.

Supervisi Diler

Kemenperin optimistis pelaksanaan kebijakan ini dapat berjalan baik, tepat sasaran, dan menguntungkan, baik konsumen maupun sektor industri. Sejak relaksasi diberikan pada awal Maret ini, terlihat lonjakan penjualan mobil cukup siginifikan.

"Kemenperin mendukung agar industri otomotif serta para distributor kendaraan dapat melakukan fungsi imbauan, controlling, serta supervisi kepada dealer, agar penurunan harga kendaraan dapat sesuai dengan harapan dan memenuhi permintaan konsumen sebaik mungkin," pungkas Febri.

Baca Juga: