Dalam upaya meningkatkan pemahaman warga, dilakukan edukasi perkeretaapian Ke PT INKA dan PNM.

YOGYAKARTA - PT INKA merupakan badan usaha milik negara yang bergerak dalam bidang perkeretaapian dan transportasi perkotaan di Indonesia. Misinya menciptakan solusi terpadu untuk transportasi kereta api dan perkotaan dengan keunggulan kompetitif bisnis dan teknologi produk.

INKA berdiri 18 Mei 1981 dengan dua lokasi pabrik di Madiun seluas 22,5 Ha dan pabrik Banyuwangi seluas 80 Ha. Bisnis perusahaan meliputi rolling stock dan manufaktur transportasi, retrofit and midlife overhaul serta konsultan dalam bidang engineering, trading, EPC dan maintenance.

Hal ini dikatakan Ahmad Busori dari Bagian Engineering PT INKA Madiun dalam studi edukasi komunitas penggemar kereta api Semboyan Satoe Community (SSC).

Menurut siaran persnya, Ahmad mengatakan kompetensi pokok dalam perakitan kereta api ini adalah inovasi dan teknologi berbasis industri.

"Tahun 1982 kami memulai dengan membuat gerbong barang, tahun 1985 membuat kereta penumpang. Ini semua merupakan teknologi dasar," kata Ahmad Busori, Jumat (12/5).

Sejak tahun 1993, INKA mulai mengembangkan high technology dengan mulai mengembangkan manufaktur kereta api, bahkan tahun 1996 bekerjasama dengan GE Industries, INKA mulai merakit lokomotif.

Tahun 2014, PT INKA merambah sistem transportasi modern seperti trem, LRT atau monorail. Hingga saat ini PT INKA telah menguasai manufaktur dari bus listrik, kereta rel diesel elektrik dan kereta rel listrik. Untuk itu INKA diperkuat dengan 1.276 pekerja, 13 mesin CNC dan 121 mesin manual.

Dalam bidang pendidikan PT INKA membuka kesempatan untuk magang bagi para mahasiswa untuk melakukan program magang melalui program MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat) serta PMMB (Program Magang Mahasiswa Bersertifikat), dan juga kerja sama penelitian dengan perguruan tinggi. SSC juga berkesempatan mengunjungi workshop didampingi Manager Humas dan Protokol PT INKA Muhammad Advin Hidayat.

Sedangkan di Politeknik Negeri Madiun (PNM), Wakil Direktur III PNM, Fredy Susanto mengatakan PNM didirikan tahun 2003 dengan status perguruan tinggi swasta dan tahun 2010 dinegerikan.

"Pendirian program studi D4 Perkeretaapian tahun 2018 penugasan dari Kemenristekdikti saat itu," katanya.

Prodi ini mengkhususkan pada bidang manufaktur bekerja sama dengan PT INKA Madiun.

Menurut koordinator Program Studi Perkeretaapian Wahyu Pribadi, dosen prodi ini selain dari internal PNM juga ada dari PT INKA, bahkan juga memiliki laboratorium di sana.

"Karena manufaktur kereta api ada di Madiun maka Menristekdikti mengamanahkan untuk mendirikan politeknik kereta api di tempat yang sama," ujar Wahyu Pribadi, sekaligus keterkaitan sumber daya manusia sebagai tenaga pengajar di PNM.

Konsentrasi prodi perkeretaapian ada di elektrikal dan mekanikal. PNM juga memiliki kereta api sendiri, termasuk jalur rel dalam kampus yang digunakan juga untuk bahan skripsi mahasiswanya serta riset.

Kereta api hybrid milik PNM menggunakan tenaga dari mesin diesel sekaligus tenaga listrik. Perakitan kereta akademik hybrid milik PNM dilakukan PT INKA dengan melibatkan mahasiswa D4 Perkeretaapian PNM.

Dikutip dari laman resmi PNM, program studi Diploma 4 Perkeretaapian Politeknik Negeri Madiun berdiri sejak tahun 2018 dan mulai menerima mahasiswa pada tahun ajaran 2018/2019.

Dasar pendirian program studi ini adalah surat mandat/penugasan dari Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi nomor 1795/C.C/KL/2018.

Penugasan tersebut dikuatkan dengan terbitnya Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia nomor 624/KPT/I/2018 tentang Izin Pembukaan Program Studi Perkeretaapian Program Sarjana terapan Pada Politeknik Negeri Madiun.

Alasan lain dari pendirian prodi ini adalah adanya industri perkeretaapian (PT INKA) di kota Madiun serta adanya potensi tenaga kerja pada bidang perkeretaapian di Indonesia yang hingga tahun 2025 akan mencapai 30.000 orang.

Semboyan Satoe Community mengadakan studi edukasi tentang perkeretaapian ke PT INKA Madiun dan Politeknik Negeri Madiun dalam rangka memberikan edukasi tentang perkeretaapian bagi anggotanya.

Ketua SSC Teguh Iman Santoso mengatakan dengan kunjungan ini diharapkan anggota SSC dapat lebih mendalami pengetahuan tentang proses manufakturing kereta api, alat dan bahan yang digunakan serta perguruan tinggi yang memiliki prodi tentang perkeretaapian bagi yang ingin studi lanjut.

Kegiatan diikuti oleh 45 orang anggota SSC termasuk satu orang railfans Malaysia, Khew Le Man. Menurut Khew Le Man keikutsertaannya dalam trip edukasi bersama SSC memberikan pengalaman baru karena perkeretaapian di negaranya berbeda dengan Indonesia.

"Saya merasa surprised dengan apa yang saya lihat di PT INKA, karena mereka membuat kereta api dari nol, yaitu logam yang dipotong dan di-las," katanya.

Sedangkan perusahaan kereta api di Malaysia mendatangkan komponen dari berbagai negara lalu dirakit menjadi kereta atau gerbong utuh. Oleh karena itu Khew Le Man berharap bisa mengunjungi lagi pabrik manufakturing kereta di Indonesia pada masa yang akan datang. Dalam kesempatan ini SSC juga mencicipi naik kereta hybrid PNM dalam dua trip.

Baca Juga: