JAKARTA - Festival Museum dan Sejarah Jakarta merupakan acara perdana yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Acara yang berlangsung dari 19-20 Oktober 2024 ini diadakan rangka melaksanakan inventarisasi, pengamanan, pemeliharaan, penyelamatan, dan publikasi permuseuman.
"Dinas Kebudayaan hadir di tengah masyarakat untuk merumuskan, mengoordinasikan, melaksanakan, membina, memantau, dan mengevaluasi kebijakan salah satunya di bidang sejarah dan permuseuman," kata Kepala Dinas Kebudayaan Iwan Henry Wardhana melalui siaran pers Minggu (27/10).
Mengacu kepada data Dinas Kebudayaan saat ini terdapat 74 museum di wilayah Jakarta baik milik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, maupun setiap orang. Setiap museum tersebut kata Iwan memiliki koleksi-koleksi dengan beragam informasi sejarah yang dapat disajikan kepada pengunjung.
Ia menerangkan setiap wilayah kabupaten/kota administrasi memiliki potensi objek kebudayaan yang beragam. Saat ini ada berbagai kategori dari objek kebudayaan seperti cagar budaya, warisan budaya tak benda, ataupun bukan keduanya.
"Semuanya memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, kebudayaan, teknologi, dan atau pariwisata," kata Iwan.
Ia menerangkan, keberagaman informasi tersebut akan lebih efektif jika disajikan dalam bentuk festival. Aktivitas tersebut dilaksanakan dalam rangka mengedukasi masyarakat khususnya terkait sejarah dan permuseuman.
"Kualitas dari edukasi tersebut juga perlu didukung dengan kemajuan industri, inovasi, dan infrastruktur yang mumpuni. Hal ini sesuai dengan tema dari International Council of Museums (ICOM) yang setiap tahun mengadakan peringatan International Museum Day 2024. Untuk tahun ini mengusung tema Museums, Education and Research," ujar dia.
Iwan menambahkan, pada Festival Museum dan Sejarah Jakarta sebagai salah satu sumber pembelajaran dan penyajian sejarah terbuka untuk segala lapisan umur dan beragam latar belakang pendidikan. Festival akan terdiri rangkaian kegiatan yaitu seminar nasional dan pameran.
"Untuk menarik perhatian masyarakat acara ini juga didukung dengan teknologi digital dan desain kekinian, bazar buku sejarah, talkshow, dan pengenalan destinasi wisata Jakarta," lanjut dia.
Pada kegiatan ini juga diluncurkan Buku Panduan Pemugaran Cagar Budaya yang berisi tentang langkah atau cara-cara melakukan perawatan atau pemugaran bangunan cagar budaya yang sesuai dengan kaidah-kaidah cagar budaya. Panduan ini untuk memberi panduan kepada pemilik atau pengelola bangunan cagar, para perencana atau arsitek cagar budaya serta seluruh stakeholder yang terkait dengan cagar budaya.
"Dalam Festival Museum dan Sejarah Jakarta diharapkan seluruh pengunjung dapat teredukasi dengan informasi yang berasal dari koleksi museum dan sejarah dari setiap museum dan wilayah administrasi yang turut berpartisipasi. Dengan demikian pengetahuan yang didapat menjadi pembelajaran dan pengalaman tersendiri bagi masyarakat dan bisa diimplementasikan di kehidupan sehari-hari baik sebagai pelajar, mahasiswa, akademisi, ataupun masyarakat umum," pungkas Iwan.