Menjelang arus mudik Lebaran 2019, PT Kereta Api Indonesia (Persero)/KAI sudah bersiap menyambut ribuan penumpang. Tiket sudah dijual jauh-jauh hari atau tiga bulan sebelum waktu keberangkatan, masyarakat bisa mulai memesan atau membelinya.

Aneka persiapan dan pembenahan terus dilakukan jajaran direksi agar masyarakat makin nyaman saat mudik dengan naik kereta. Seluruh jajaran direksi sudah diperintahkan untuk siap siaga menyambut kedatangan momen Lebaran 2019.

Untuk mengetahui apa saja yang telah dan akan dilakukan jajaran PT KAI untuk menyambut para pemudik pada Lebaran 2019, wartawan Koran Jakarta, Teguh Raharjo berkesempatan mewawancarai Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, pada sidak persiapan mudik dan rilis penambahan kursi mudik, di Stasiun Bandung, Jawa Barat, baru-baru ini. Berikut petikan selengkapnya.

Setiap tahun minat masyarakat menggunakan moda KA terus meningkat, tahun ini seperti apa perkiraannya?

Minat masyarakat akan moda transportasi kereta api sangat tinggi pada masa angkutan Lebaran 2019. Hal tersebut terbukti dengan telah habisnya tiket KA-KA favorit untuk mudik pada keberangkatan mulai dari H-7 Lebaran, H-6, dan seterusnya.

Untuk arus balik, keberangkatan H+2 dan H+3 Lebaran menjadi tanggal pilihan para penumpang untuk kembali ke kota asal pada masa arus balik. Kami terus-menerus meningkatkan pelayanan dengan menambah sejumlah KA tambahan pada angkutan Lebaran 2019 tanpa mengurangi kenyamanan penumpang.

Total berapa kursi yang disiapkan untuk mudik?

Angkutan reguler yang disiapkan mulai H-10 hingga H+10 sebanyak 217 ribu seat lebih yang setiap hari dijual. Memang banyak yang memilih di hari tertentu seperti saya katakan tadi. Nah, di hari favorit itu memang habis, meski ada yang masih kosong di hari lain. Kami melihat keinginan mudik pada tanggal tersebut sangat tinggi, jadi kami tambah lagi kursinya.

Kami menjual lagi tiket untuk 50 perjalanan KA tambahan mulai tanggal 6 April 2018. Kami menambah KA-KA dengan berbagai rute yang menjadi favorit masyarakat, di antaranya keberangkatan Stasiun Pasar Senen dan Gambir menuju Tegal, Semarang, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Malang, dan lainnya.

Berapa jumlahnya?

Jumlah seat pada KA Tambahan sebanyak 29.456 seat yang dijual setiap hari. Sama untuk keberangkatan H-10 dan H+10 juga bisa dipesan melalui KAI Akses atau channel lain yang sudah kerja sama dengan kami. Jumlah tersebut meningkat 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 27.072 seat KA tambahan. Jadi, total per hari kami jual hampir 250 ribu tiket selama momen mudik 2019.

Keluhan masyarakat adalah sulitnya membeli secara online?

Kami tentu belajar dari pengalaman tahun lalu. Tahun ini, kami siapkan 20 server dengan kekuatan 120 MBPS. Seharusnya dengan kapasitas yang ada sekarang tidak akan terganggu. Memang pada jam tertentu akan melonjak yang akses. Nah, masyarakat tentu harus jeli melihat waktu dan tanggal keberangkatan yang masih kosong.

Memang banyak yang membeli langsung ke KAI Akses, meski ada channel lain, kami sudah antisipasi. Sekitar 32 persen membeli langsung ke KAI Akses ini. Tapi yang sudah terjual saya kira masih di bawah 50 persen dari total kursi, ya bukan di tanggal favorit yang masih ada.

Jadi, bisa diantisipasi mudiknya jangan mepet dan di hari favorit H-7 dan H-6. Kalau arus balik yang penuh karena jadi favorit itu H+2 dan H+3, atau misal membeli tiket tidak yang langsung dari Gambir atau Jakarta. Dari Bandung juga masih banyak yang kosong.

PT KAI mulai kapan memulai kesiapan arus mudik tahun 2019?

Kami sudah menyiapkan posko dan akan dioperasikan mulai 26 Mei hingga 16 Juni 2019. Posko di semua stasiun, terutama stasiun besar untuk menjaga keamanan pemudik di stasiun. Nanti kami akan bagi takjil kepada penumpang dan makan sahur, gratis. Mulai H-10 saat berbuka dan sahur ada makan gratis untuk penumpang.

Kesiapan apa lagi?

Pada akhir April ini, kami seluruh direksi wajib turun ke lapangan untuk memeriksa secara langsung jalur mudik, terutama untuk jalur selatan, inspeksi direksi akan fokus ke sana. Ada dua lintas yang disiapkan untuk disurvei. Total, kami juga menyiapkan tenaga pengamanan sebanyak 10 ribu orang terdiri dari pengamanan internal, pegawai KAI, dan eksternal bantuan TNI dan Polri.

Kenapa jalur selatan?

Selama ini memang banyak kendala terjadi di jalur selatan karena bencana alam, seperti banjir, ambles, aksi pelemparan, dan longsor. Kami mendeteksi sekitar 340 titik rawan di sepanjang jalur KA mudik di Jawa. Kami menempatkan penjaga ekstra di titik-titik itu. Petugas akan berjaga selama 24 jam. Kami sudah siapkan sebanyak 270 personel untuk menunggui titik rawan itu. Ditambah tenaga ekstra sekitar 1.456 orang untuk mengawasi juga.

Ada sekitar 5.238 titik perlintasan yang kami awasi. Saat mudik, tentu ada peningkatan kendaraan yang melintas. Kebiasaan warga setempat yang sudah sering melintas akan berbeda dengan pemudik yang baru melalui jalan itu. Jadi kami ekstra waspada. Sebenarnya sudah biasa karena ini memang juga sudah dilakukan sejak lama. Jika ada sesuatu yang berpotensi mengganggu, petugas lapangan akan memberikan informasi ke pusat kendali KAI.

Angkutan barang sendiri ada?

Kami siapkan angkutan motis yakni untuk mengangkut motor. Bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), kami siap mengangkut sekitar 18 ribu motor dengan KA. Kereta berangkat dari gudang KAI di Jakarta menuju Kutoarjo dan Surabaya. Angkutan logistik atau barang tetap akan berjalan seperti biasa selama arus mudik.

PT KAI juga mulai mengubah kokpit masinis dengan menambah AC, kenapa?

Setiap hari masinis membawa kereta di belakangnya yang sudah nyaman dan ber-AC, kenapa lokomotifnya tidak. Kami juga ingin membuat nyaman masinis, biar tetap segar, fit, dan ganteng. Ha...ha...ha. Ke depan kan juga akan ada masinis perempuan. Jadi lokomotif juga harus nyaman biar prima.

Semua akan dipasang AC?

Iya, akan dipasang semua. Kami ingin 251 lokomotif yang ada saat ini ber-AC. Tetapi, kami lakukan bertahap, tidak bisa serentak sebab kan lokomotifnya juga dipakai setiap hari. Sementara ini baru ada 17. Giliran satu per satu masuk depo untuk dipasang AC.

Kapan bisa semua selesai dipasang?

Secepatnya saja. Tahun ini, kalau bisa semua sudah diinstal AC, tapi kami juga melihat kemampuan depo. Investasinya murah kok, hanya nambah AC saja. Kami pasang dan modifikasi sendiri, komponen lokal produk dalam negeri sekitar 58 persen, dan sudah terdaftar dan bersertifikat dari Sucofindo. Kami memodifikasi loko ini di Balaiyasa Yogyakarta. AC memiliki kapasitas pendingin sekitar 8.000 Kcal dan daya 3.000 watt.

PT KAI terus meningkatkan kenyamanan di stasiun, seperti membuat coworking space. Untuk apa?

Kami sudah melihat, saat ini penumpang kereta paling banyak itu kaum muda, milenial. Jadi, datang ke stasiun tidak hanya sekadar ingin segera berangkat. Mereka kadang menghabiskan waktu untuk bekerja atau bisnis. Makanya, kami siapkan tempat yang nyaman bagi kaum milenial atau bisnis yang ingin memanfaatkan transportasi KA tanpa harus kehabisan kesempatan dan waktu untuk berbisnis, bahkan sekadar ngopi dan surfing internet.

Tinggal menunjukkan tiket kereta maka bisa digunakan. Ada WiFi dan kopi. Saat ini, kami sudah siapkan di sembilan stasiun besar dengan kapasitas kursi mulai 10 hingga 20 seat. Terbesar coworking space ada di Stasiun Gambir. Tinggal tunjukkan boarding pass bisa menikmati fasilitas ini gratis selama dua jam, di hari yang sama dengan jadwal keberangkatan.

Lalu, inovasi apa lagi yang sedang disiapkan?

Sebanyak yang bisa kami buat akan dibuat, untuk kenyamanan penumpang dan kemajuan perusahaan. Karena pada dasarnya PT KAI itu utamanya adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jangan dianggap kereta api itu perusahaan yang mencari untung melulu.

Untuk meningkatkan kepuasan penumpang, ya seperti ini, kami terus menata ulang stasiun dan memperbaiki kereta. Tidak menyulitkan penumpang naik turun, keluar masuk peron, nanti akan dibuat semakin baik dan nyaman.

Termasuk peremajaan kereta?

Tentu saja. Saat ini, kami mempercayakan kereta dibuat oleh PT Industri Kereta Api (Inka), sekarang produk bangsa sendiri. Yang kami remajakan karena usianya sudah di atas 30 tahun. Tidak ada hubungannya dengan kesehatan keuangan KAI, tapi untuk peningkatan pelayanan. Masyarakat tentu berhak mendapatkan angkutan kereta yang aman, nyaman, dan baru. MRT saja bagus sekali kok.

Ada sekitar 886 kereta yang harus diganti. Tentunya bertahap karena kemampuan PT Inka juga terbatas. Kontrak pertama kami bangun 438 unit. Itu kalau digandeng akan terangkai sebanyak 38 train set. Sampai hari ini sudah 70-90 persen yang dikirim oleh PT Inka ke kami atau sudah 32 train set, tinggal sedikit lagi. Saat ini, kami masih menunggu sertifikasi dari Dirjen Kementerin Perhubungan agar bisa segera dipakai.

Terakhir, terkait rencana aktivasi jalur KA di Jawa Barat bagaimana perkembangannya?

Soal itu masing-masing memiliki perkembangannya tersendiri. Ada yang baru tahap pemetaan, survei, perhitungan, dan lainnya. Ada kendala beberapa jembatan sudah tua dan rapuh. Tidak mungkin kami pakai lagi, sudah karatan. Mudah-mudahan bisa cepat.

Baca Juga: