MANILA - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, kembali menuai kontroversi setelah pada Selasa (27/11) malam mengumumkan akan membentuk regu pembunuh yang akan memburu tersangka pemberontak komunis, terutama untuk membunuh regu pembunuh yang dimiliki kelompok pemberontak yang tugasnya membunuh polisi pada era '70 hingga '80-an.

"Saya akan membuat regu pembunuh untuk melawan regu pembunuh pemberontak," kata Presiden Duterte.

Pernyataan Duterte dicetuskan setelah Manila menarik diri dalam negosiasi damai dengan kelompok pemberontak setahun lalu setelah terjadi serangan terhadap tentara dan polisi Filipina. Sejak negoisasi damai mengalami kegagalan, Duterte secara resmi memasukkan Partai Komunis Filipina bersama 3.800 anggota sayap militan New People's Army sebagai kelompok teroris.

Sebelumnya Presiden Duterte juga telah membentuk regu pembunuh yang bertugas memerangi siapa saja yang terlibat dalam perdagangan obat-obatan terlarang.AFP/I-1

Baca Juga: