PARIS - Negara-negara atau kota-kota di berbagai belahan dunia membatalkan acara-acara menyambut Imlek 2020. Hal itu terjadi, di Taiwan, Hong Kong, Amerika, Paris, Bordeaux, dan tentu saja seluruh Tiongkok. Perhimpunan masyarakat Tiongkok yang tinggal di Paris, Prancis, misalnya, mereka membatalkan acara pawai Tahun Baru Imlek menyusul penyebaran virus Korona. Informasi ini disampaikan Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, Minggu (26/1).

"Saya telah bertemu komunitas Tiongkok di Paris. Mereka merasa sangat emosional dan risau," katanya. Acara pawai Imlek mestinya dilaksanakan Minggu kemarin di Place de la Republique. Menurut Hidalgo, mereka merasa tidak pada tempatnya menyelenggarakan parade di tengah kesedihan serangan virus Korona.

Sebelumnya Sabtu (25/1), di kota Bordeaux, barat daya Prancis juga membatalkan pesta meriah perayaan Tahun Baru Imlek yang sudah direncanakan. Hal itu dilakukan untuk membatasi risiko penularan virus Korona, serta menunjukkan dukungan moril untuk para korban wabah di Tiongkok.

Sedang Hong Kong menutup taman hiburan populer Disneyland dan Ocean Park. Pemerintah Shanghai Jumat (24/1) mengumumkan bahwa Shanghai Disneyland juga ditutup mulai Sabtu (25/1). Masyarakat Tiongkok mulai Jumat menjalani liburan selama tujuh hari dalam rangka Tahun Baru Imlek. Namun banyak yang tidak bisa bergembira karena serangan virus ini.

Taiwan sendiri juga tidak merayakan Imlek besar-besaran. Tiongkok sendiri telah membatalkan seluruh kegiatan menyambut Imlek.

Ironi Imlek

Sementar itu, seorang warga negara Indonesia, Mila, melihat sebuah ironi Imlek di Wuhan, asal virus Korona. Ini terkait pengumuman pemerintah daerah Tiongkok lewat surat edaran mengenai ditiadakannya berbagai acara perayaan, kegiatan massal, termasuk aktivitas rutin keagamaan di rumah-rumah ibadah.

Objek-objek wisata berkelas internasional seperti Tembok Besar dan Kota Terlarang di Beijing, dan berbagai museum serta gedung-gedung bioskop tutup total. Sebuah kerugian finansial massif sudah pasti di depan mata karena pada saat liburan Imlek pusat keramaian tersebut selama ini selalu menjadi pundi-pundi harta triliunan rupiah.

Jalanan umum pun di beberapa kota sepi. Kontras dengan pemandangan Tahun Baru sebelumnya. Pada Imlek tahun ini banyak kendaraan terparkir di areal halaman atau areal bawah tanah apartemen dan permukiman lainnya.

Hal ini menandakan bahwa pemiliknya lebih memilih berdiam diri di dalam rumah untuk menghindari terpapar virus. Orang keluar hanya untuk mencari bahan makanan meskipun harganya agak mahal. "Wuhan bukan berarti meniadakan aktivitas warga secara total. Masih ada kendaraan pribadi yang bisa digunakan beraktivitas. Hampir semua warga Wuhan punya kendaraan. Saya pun punya motor untuk beraktivitas," tulis Mila di Facebook. Ada 93 WNI di Wuhan. Berbagai sumber/ant/G-1

Baca Juga: