PARIS - Dunia mengalami rekor suhu rata-rata pada bulan Agustus untuk tahun kedua secara berturut-turut, menurut data awal dari pemantau iklim Uni Eropa yang dirilis pada Selasa (3/9).

Meskipun suhu rata-rata yang tepat untuk bulan Agustus 2024 belum diketahui, Layanan Perubahan Iklim Copernicus (C3S) telah menetapkan bahwa suhu tersebut akan berada di atas rekor 16,82 derajat Celsius yang terukur pada bulan Agustus 2023.

Para ilmuwan memperingatkan bahwa suhu yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, sebagian besar disebabkan oleh perubahan iklim buatan manusia yang menyebabkan peristiwa cuaca ekstrem yang lebih sering dan intens.

Australia, Jepang, beberapa provinsi di Tiongkok, dan Kepulauan Svalbard di Norwegia, semuanya mengalami bulan Agustus terpanas yang pernah tercatat, menurut laporan berbagai badan meteorologi.

"Hal ini melanjutkan tren 15 bulan yang hampir tak terputus di mana setiap bulan melampaui rekor suhunya sendiri untuk periode tertentu dalam setahun," ungkap C3S.

C3S sebelumnya menyatakan bahwa Juli 2024 mengalami suhu1,48 derajat Celsius lebih hangat daripada perkiraan suhu rata-rata untuk bulan tersebut selama periode 1850-1900, sebelum dunia mulai membakar bahan bakar fosil yang merupakan penyumbang terbesar perubahan iklim. SB/AFP/I-1

Baca Juga: