Beberapa waktu lalu, aplikasi Clubhouse sempat viral di kalangan masyarakat. Bahkan aplikasi ini juga digunakan oleh Elon Musk, pendiri Tesla.

Clubhouse sendiri adalah aplikasi yang difokuskan pada konten audio untuk berinteraksi. Berbeda dari aplikasi lainnya yang berbasis teks, Clubhouse ialah aplikasi berbasis obrolan suara. Pada aplikasi ini, Anda bisa mendengarkan obrolan, wawancara ataupun diskusi secara langsung.

Sebenarnya, Clubhouse sudah didirikan pada tahun 2020 dan dikembangkan oleh pengusaha Silicon Valley. Namun, di Indonesia, Clubhouse baru terkenal beberapa waktu lalu.

Aplikasi ini sempat dikatakan sebagai aplikasi yang cukup eksklusif, sebab hanya pengguna iOs saja yang bisa menggunakannya. Pengguna Android masih belum bisa untuk mengunduh aplikasi ini.

Selain itu, eksklusivitas aplikasi ini mengarah kepada cara bergabung. Saat Anda bergabung dengan Clubhouse, secara otomatis Anda akan diberikan satu undangan yang dapat Anda kirim ke seseorang menggunakan nomor teleponnya. Artinya, anggota akan mengirimkan undangan ke orang yang memiliki hubungan cukup dekat, bukan yanh hanya sekedar kenalan saja.

Aplikasi Clubhouse ini masih sangat terbatas karena pengguna harus bergabung secara langsung dan percakapan tidak disimpan. Dan orang yang ingin bergabung di Clubhouse harus diundang oleh seseorang yang sudah memiliki akun. Jadi tidak bisa sembarangan.

Bagaimanapun, nyatanya Clubhouse kini mulai ditinggalkan banyak pengguna. Aplikasi ini dinilai sudah sepi pengguna, dan banyak yang menganggap tema yang disuguhkan tidak terlalu penting. Beberapa juga menganggap aplikasi yang hanya menyajikan audio saja cukup membosankan. Pamornya kini merosot di kalangan masyarakat, tidak seperti saat awal kemunculannya dimana orang-orang berlomba-lomba mengunduh aplikasi ini.

Baca Juga: