DENPASAR - Kementerian Koperasi dan UKM menggandeng 59 perguruan tinggi dari sembilan provinsi di Tanah Air meluncurkan Gerakan Mahasiswa Pengusaha (GMP). Gerakan ini bertujuan menumbuh dan mengembangkan kewirausahaan di kalangan mahasiswa.

Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga, mengatakan, saat ini pola pikir (mindset) mayoritas mahasiswa masih berlomba menjadi pegawai negeri atau karyawan. Sementara yang pola pikirnya menjadi wirausaha masih sangat minim.

"Karena itu, mindset mahasiswa harus diubah, dari mindset karyawan menjadi pengusaha, dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja. Dan sekarang sudah mulai banyak mahasiswa yang berwirausaha sudah kaya meski belum tamat kuliah," kata Puspayoga, dalam keterangan tertulisnya, usai peluncuran GPM, di Denpasar, Bali, Selasa (6/3).

Oleh karena itu, kata Puspayoga, dukungan perguruan tinggi sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan minat kewirausahaan di kalangan mahasiswa. Tumbuhnya wirausaha baru dari kalangan mahasiswa akan meningkatkan rasio kewirausahaan nasional.

Menurutnya, gerakan kewirausahaan yang terus digalakkan melalui berbagai cara termasuk lewat kampus telah meningkatkan rasio kewirausahaan nasional dari 1,6 persen tahun 2014 menjadi 3,1 persen tahun 2016.

"Gerakan kewirausahaan sejalan dengan program Presiden Jokowi bahwa pertumbuhan ekonomi harus diikuti dengan pemerataan kesejahteraan," kata Puspayoga.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Ketut Prasetyo, mengatakan gerakan kewirausahaan merupakan program yang juga sudah berjalan di Unesa.

"Kewirausahaan jadi mata kuliah wajib di Unesa. Karena itu, GMP yang digagas oleh Kemenkop dan UKM sangat bagus untuk mendukung peringkatan jumlah kewirausahaan," kata Ketut.

GMP di Denpasar senidiri diikuti sebanyak 1.400 orang mahasiswa dari 59 perguruan tinggi dari sembilan provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Bali.

Perguruan Tinggi yang ikut antara lain, Universitas Sanggabuana, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Padjajaran, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Katolik Soegijapranata, Universitas Islam Sumatera Utara, Ikopin, Universitas Islam Madura, Poltek LP3I Bandung, Politeknik Negeri Bandung.

Setelah peresmian GMP, sebanyak 150 mahasiswa di Bali langsung mengikuti workshop kewirausahaan. Pada saat yang sama, dilaksanakan juga workshop yang sama serentak di delapan provinsi lainnya.

Proses Seleksi

Dalam Gerakan Mahasiswa Pengusaha, mahasiswa yang akan ikut harus menjalani proses seleksi. Pada tahap awal, dilakukan workshop kewirausahaan selama satu hari yang diikuti 150 mahasiswa yang sudah mempunyai rintisan usaha atau yang ingin berwirausaha.

Selanjutnya, mereka diseleksi menjadi 80 orang peserta yang dibagi dalam dua angkatan untuk mendapatkan Pelatihan Kewirausahaan melalui GKN selama tiga hari dengan materi menggali ide bisnis dan penyusunan proposal bisnis.

Seleksi akhir dilakukan dengan penilaian terhadap proposal bisnis/rencana bisnis yang telah disusun oleh peserta. Sebanyak 20 peserta yang lolos seleksi proposal bisnis mendapatkan bantuan Wirausaha Pemula dari Kemenkop dan UKM sebesar 10 juta hingga 13 juta rupiah. mza/E-3

Baca Juga: