Jakarta - Mahasiswa/i Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Profesi Indonesia (STIKOM Prosia), yang mengatasnamakan dirinya dalam komunitas @bisadiandelin tepatnya berasal dari kelas 19ABC1 semester 7 (tujuh), mata kuliah Public Relations (PR) dan Manajemen Krisis, telah berhasil melaksanakan sebuah projek tugas akhir semester ganjil tahun akademik 2023/2024, yang merupakan bagian dari proses belajar mengajar dengan menggunakan metode project based learning (PBL).

Bermula dari sebuah projek kelas, pada awal semester, tepatnya mulai bulan Oktober tahun 2023, dalam matakuliah PR & Manajemen Krisis diampu oleh Eka Megawati, M.I.Kom. Beliau memberikan tugas berupa projek "Dukung UMKM", dimana para mahasiswa/i kelas 19ABC1, diminta untuk berperan aktif secara langsung ke lapangan, mulai dari melakukan observasi akan isu permasalahan atau krisis yang dihadapi UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), hingga melakukan wawancara semi terstruktur kepada pelaku UMKM, dalam hal ini seorang owner dan seorang barista dari sebuah Coffee Shop mungil di area Tegalan, Jakarta Timur bernama "CAFEin TEGALAN".

Observasi dan wawancara tersebut dilakukan sesuai metode PBL, dimana mahasiswa/i diharapkan mampu memahami dan mengetahui informasi juga dapat menganalisa permasalahan, isu serta krisis dihadapi UMKM. Mahasiswa kelas 19ABC1 juga belajar mengekplorasi kemampuan atau skill mereka dalam berinovasi, demi memberikan problem solving atas krisis dialami oleh "CAFEin TEGALAN", yang tentunya tetap mendapatkan feedback, bimbingan juga arahan dari Dosen pengampu Eka Megawati.

CAFEIn TEGALAN, sesuai namanya merupakan sebuah UMKM yang menawarkan serta menyajikan produk minuman berbahan dasar kopi dan adapula yang non kopi. Cafe ini didirikan atas dasar passion dari sang pemilik bernama Ayub, yang mana beliau membangun usaha ini karena kecintaannya terhadap kopi, dan dengan melihat peluang usaha dari pangsa pasar di area Tegalan, dimana posisinya berada di tengah-tengah pemukiman, dekat dengan kampus swasta, juga semaraknya kemeriahan "pasar malam" yang senantiasa muncul ketika sore menjelang malam tiba di Jl. Tegalan.

Usaha Ayub, dalam memulai UMKM ini tentunya tak lepas dari kendala dan kesulitan diawal, mulai dari modal yang tak berputar, tidak pahamnya cara atau alur proses pemasaran, bahkan mengalami kesulitan dalam meningkatkan omset penjualan, apalagi mengembangkannya ke ranah digital marketplace, dan hal ini sebagaimana dinyatakan dalam wawancara dengan beliau, sebagai beirkut:

"Pada awal membangun bisnis kopi ini, selain keterbatasan dalam modal, saya juga tidak begitu memahami bagaimana cara memasarkan atau mengiklankan brand dan produk yang saya miliki. Jadi, saya hanya membuka toko dan melakukan transaksi jual beli tanpa memikirkan bagaimana usaha kopi saya ini dapat berkembang" (31/10/2023).

Pemetaan permasalahan atau krisis dihadapi oleh UMKM "CAFEIn TEGALAN", berdasarkan wawancara diantaranya (1) identitas merek (brand) belum kuat; (2) Digitalisasi merek dagang, mulai dari belum adanya media sosial, belum terhubung dengan marketplace terkait online food delivery; hinggapersoalan (3) Logo, (4) packaging, (5) tampilan eksterior CAFEin TEGALAN, dan masih banyak lagi.

Memahami serta mengetahui isu permasalahan dihadapi pelaku UMKM CAFEin TEGALAN tersebut, mahasiswa/i STIKOM Prosia, melakukan beberapa inovasi nyata, diantaranya membangun branding produk, mulai dari membuat identitas produk, seperti logo, memperbaiki tampilan kemasan, hingga membantu proses pengurusan penjualan produk secara digital melalui beberapa aplikasi online food delivery hingga pembentukan media sosial instagram @cafeintegalan.

Melalui inovasi tersebut, diharapkan UMKM CAFEin TEGALAN dapat mampu meningkatkan tak hanya angka omset penjualan, akan tetapi juga turut dapat menguatkan posisi merek dagang, dan hal ini sebagaimana cita atau visi misi CAFEin TEGALAN yang di sampaikan ayub, yaitu: "Menjadikan Cafein Tegalan sebagai salah satu UMKM yang dikenal luas dan dapat dinikmati oleh semua kalangan pelanggan, serta, menyediakan minuman berkualitas dengan harga bersahabat" (31/10/2023). #STIKOMPROSIAJAKARTA

Baca Juga: