JAKARTA - Sukses menyelenggarakan Special Event toward G20 Summit di Washington DC, Amerika Serikat bersama T20 Official Group: Task Force 8 (TF8) maka PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PT PII optimis bahwa perhelatan internasional tersebut akan membawa dampak positif bagi perekonomian di Tanah Air.

Direktur Utama PT PII, M. Wahid Sutopo menyampaikan bahwa keterlibatan pihaknya pada kegiatan di Washington DC tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap Presidensi G20 Indonesia, di mana PT PII merupakan bagian dari salah satu engagement group G20, yaitu Think 20 / "T20", yang aktif mewadahi global think-tank dan para ahli untuk menyajikan analisis yang komprehensif untuk mendukung G20 dalam menghasilkan kebijakan yang konkret dan berkelanjutan selama KTT G20 pada November mendatang.

"Melalui kegiatan ini kami berkomitmen untuk memberikan knowledge sharing, pemikiran, kajian, dan rekomendasi terkait pembangunan infrastruktur berkelanjutan melalui berbagai inovasi dan skema pembiayaan kolaboratif, guna memberikan pemahaman menyeluruh terkait KPBU dan implementasinya dalam percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia," kata Sutopo dalam keterangan tertulianya, Jumat (21/10).

Ia menambahkan bahwa melalui keikutsertaan PT PII di forum ini diharapkan dapat menjalin sinergi dengan negara-negara G20, pihak swasta, Perguruan Tinggi dan akademisi, serta organisasi internasional dalam pengembangan pembangunan infrastruktur, serta meningkatkan exposure PT PII sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI yang melaksanakan mandat Pemerintah RI untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

"Dengan fokus pada inovasi digital dan Environmental, Social, and Governance (ESG), saat ini kami bukan hanya mendukung proyek berskala besar namun juga proyek berskala kecil seperti Alat Penerangan Jalan (APJ) Madiun yang baru saja kami laksanakan," kata Sutopo.

Sementara itu, Direktur Bisnis PT PII, Andre Permana yang juga merupakan Thematic Coordinator T20 untuk Policy Area 1 Establishing Equitable Risk Allocation in Infrastructuremenyampaikan bahwa PT PII berkolaborasi dengan pemerintah dan pihak swasta memiliki tanggungjawab dalam memberikan pemahaman terkait pembiayaan dan investasi dalam infrastruktur yang saat ini cukup menantang.

"Pembangunan infrastruktur tidak dapat dihindari seiring dengan semakin membaiknya kondisi dunia, sementara pemerintah memiliki keterbatasan membiayai pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Oleh karena itu kolaborasi pemerintah dan pihak swasta sangat penting dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur berkelanjutan, yang saat ini sudah harus mengadopsi prinsip ESG, serta semakin terbukanya potensi dan peluang bisnis dari pembiayaan hijau," katanya.

Ia juga menambahkan bawa kolaborasi PT PII bersama dengan para mitra TF8 dalam kegiatan Presidensi G20 ini diharapkan dapat mendorong multiplier effect dari penyediaan infrastruktur berkelanjutan pada sektor ekonomi dan sosial.

"Rekomendasi yang diberikan dari hasil kolaborasi ini juga diharpkan dapat menyediakan gagasan multiperspektif untuk mewujudkan masyarakat inklusif dan ketahanan (resilience) ekonomi serta percepatan pemulihan ekonomi pasca situasi pandemi Covid-19." Tutup Andre.

Baca Juga: