Gershkovich yang dipekerjakan WSJ tak lama setelah Rusia menginvasi Ukraina ditangkap di Kota Yekaterinburg, Ural.

MOSKOW - Duta Besar Amerika Serikat untuk Rusia Lynne Tracy pada Senin (17/4) mengatakan bahwa ia untuk pertama kalinya mengunjungi wartawan surat kabar Wall Street Journal (WSJ) Evan Gershkovich yang ditahan di Moskow karena dituduh sebagai mata-mata.

"Dia merasa sehat dan kuat. Kami mengulangi seruan kami agar Evan segera dibebaskan," kata Tracy dalam pernyataan dalam bahasa Rusia di Telegram.

Gershkovich yang dipekerjakan oleh WSJ tidak lama setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, ditangkap bulan lalu di Kota Yekaterinburg di Ural.

Untuk pertama kalinya sejak 1986, seorang wartawan AS ditangkap karena dicurigai sebagai mata-mata.

Pihak WSJ menolak tuduhan tersebut, yang ancaman hukumannya bisa mencapai 20 tahun penjara.

Pemerintah AS segera bereaksi dengan mengatakan bahwa tuduhan tersebut "konyol", dan Presiden Joe Biden menegaskan bahwa penahanan terhadap Gershkovic "sama sekali ilegal."

Tracy tidak menjelaskan berapa lama ia bertemu Gershkovic di pusat penahanan Lefortovo di Moskow. Kunjungan tersebut dilakukan menjelang sidang pengadilan yang akan memutuskan permintaan banding wartawan itu.

Di Washington, Gedung Putih menyatakan harapannya agar pihak kedutaan mendapatkan akses yang lebih luas untuk bertemu Gershkovich.

"Menyenangkan bisa menemuinya hari ini dan kembali kami ingin memastikan bahwa kami bisa terus melakukannya," kata John Kirby, juru bicara Gedung Putih bidang keamanan nasional.

Dinas Keamanan Rusia (FBS) menuduh Gershkovic sedang mengumpulkan rahasia negara mengenai kompleks industri militer Rusia. Menurut Kremlin, Gershkovic tertangkap basah sedang melakukan aksinya, tapi tidak memberikan bukti untuk mendukung tuduhan tersebut.

AS pekan lalu menyatakan bahwa kasus Gershkovich sebagai "salah tahan" karena tuduhan mata-mata tersebut sebagai palsu dan bersifat politis.

Utusan AS berjanji untuk melakukan apa pun demi untuk membebaskan Gershkovic dan Paul Whelan, seorang mantan marinir AS yang juga divonis sebagai mata-mata pada 2020.

Baca Juga: