Anggota TNI dan Polri yang bertugas di daerah rawan diminta senantiasa waspada karena KKB mengincar senjata api dan amunisi yang mereka bawa.

JAYAPURA - Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyatakan telah mengirim dua peleton brimob ke Dekai, Kabupaten Yahukimo dan Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang untuk mengatasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Dengan pengiriman personel Brimob ini berarti di Dekai ada dua peleton dan di Oksibil hanya satu peleton.
"Personel Brimob yang dikirim itu untuk memperkuat anggota Polri yang ada di wilayah tersebut," kata Irjen Fakhiri, di Jayapura, Kamis (20/5).
Diakuinya, penambahan personel Brimob ke Dekai dan Oksibil terkait insiden penganiayaan dan perampasan senjata api serta baku tembak dengan KKB yang menyebabkan dua prajurit meninggal dan empat terluka.
"Aparat keamanan akan berupaya menangkap para pelaku penyerangan yang menyebabkan dua prajurit dari Yonif Linud 432 Kostrad meninggal," kata Fakhiri.

Selalu Waspada
Kapolda Papua meminta anggota TNI dan Polri yang bertugas di daerah rawan senantiasa waspada, karena KKB mengincar senjata api dan amunisi yang dibawa. "Jangan sampai kita menjadi pemasok senjata api dan amunisi bagi KKB," ujar Kapolda Irjen Fakhiri.
Dua anggota TNI dari Yonif Linud 432 Kostrad, Senin (17/5), meninggal setelah dianiaya orang tak dikenal (OTK) di Dekai yakni Prada Yudi dan Praka Alif. Sedangkan empat personel dari Yonif 310/KK dan Yonif 403/WP terluka di bagian kaki saat kontak tembak dengan KKB di Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Keempat anggota yang terluka adalah Serka Dian Hardiana dan Praka Kuku Ismail dari Yonif 310/KK serta Serda Sukrisdianto dan Pratu Romi dari Yonif 403/WP.
Satuan Tugas (Satgas) Nemangkawi melalui Satgas Penegakan Hukumnya mengamankan senjata api dan amunisi di Mayuberi, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Papua.
"Memang benar Satgas Gakkum Nemangkawi mengamankan berbagai barang bukti saat melaksanakan olah tempat kejadian perkara, Selasa (18/5)," kata Kasatgas Humas Ops Nemangkawi Kombes Pol M Iqbal Al Qudussy.
Lokasi olah tempat kejadian perkara berada di dekat sebuah honai yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi pembakaran SD Mayuberi oleh KKB.
Iqbal menjelaskan, tempat kejadian perkara fi Mayuberi merupakan lokasi terjadinya kontak tembak antara TNI-Polri dan KKB pimpinan Lekagak Talenggen yang menewaskan dua anggotanya.
Adapun barang bukti yang berhasil ditemukan di tempat kejadian perkara, di antaranya satu senjata api jenis SP-2 nomor seri 7302-07521, 55 butir peluru berbagai kaliber, senjata tradisional, dan uang tunai total 14.658.000 rupiah beserta barang bukti lainnya.
Sedangkan jenazah dua anggota KKB saat ini masih di tempat kejadian perkara karena menunggu proses evakuasi, kata Iqbal, seraya menambahkan, setelah dievakuasi ke Ilaga akan dilakukan identifikasi.
Saat ditanya situasi Ilaga, ibu kota Kabupaten Puncak, Iqbal mengaku relatif kondusif. Aktivitas masyarakat tampak normal.

Baca Juga: