Dua pasien Rumah Sakit Negara Bagian Wyoming, Amerika Serikat (AS), meninggal saat staf di lembaga kesehatan mental gagal mengikuti prosedur dalam serangkaian insiden pengabaian, dan kesalahan pengobatan selama empat bulan terakhir.

Sistem Perlindungan dan Advokasi (P&A) yang bekerja di tingkat negara bagian untuk melindungi penyandang disabilitas telah mengajukan gugatan terhadap Departemen Kesehatan Wyoming dan direktur rumah sakit negara di Pengadilan Distrik AS di Cheyenne.

Tuntutan itu dilayangkan untuk memaksa Departemen Kesehatan Wyoming merilis rekaman video dari dalam rumah sakit setelah seorang pasien bunuh diri baru-baru ini, juga kasus pemerkosaan oleh seorang staf rumah sakit, dan pengabaian seorang wanita yang dibiarkan tanpa makanan, air atau kamar mandi selama lebih dari 24 jam.

Sistem Perlindungan dan Advokasi (P&A) sendiri telah mengajukan beberapa gugatan terhadap Rumah Sakit Negara Bagian Wyoming yang dikelola negara di Evanston selama tiga dekade terakhir.

"Kami merasa tidak punya pilihan selain melakukannya karena kami sangat prihatin dengan nyawa, kesehatan, dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Negara Bagian Wyoming," kata pengacara Sistem Perlindungan & Advokasi, Andy Lemke pada Senin (14/11), seperti dikutip dari The Associated Press.

Juru bicara Departemen Kesehatan Wyoming, Kim Deti menolak mengomentari gugatan terbaru.

Direktur Rumah Sakit, Paul Mullenax mengatakan kepada Sistem Perlindungan & Advokasi bahwa pihaknya sedang meninjau apakah harus merekam pasien tanpa sepengetahuan mereka di bawah peraturan yang berlaku.

Tanpa akses ke video, Sistem Perlindungan & Advokasi harus bergantung pada laporan insiden yang "tidak konsisten" dan "tidak jelas", catatan pengamatan yang "tidak akurat dan menyesatkan", dan pernyataan saksi yang tidak akurat saat menyelidiki perawatan pasien.

Adapun dalam salah satu gugatan, seorang pasien dengan kondisi gigi yang tidak lengkap dilaporkan meninggal akibat tersedak pada 22 Juli setelah makan daging dan roti dalam potongan besar.

Video menunjukkan bahwa staf rumah sakit tidak mengikuti perintah untuk hanya memberikan makanan lunak kepada sang pasien.

Kurang dari seminggu sebelumnya, staf rumah sakit menemukan seorang pasien meninggal, kaku dan kedinginan di kamar mereka dengan muntahan di lantai.

Walaupun, rumah sakit memiliki kebijakan untuk selalu memeriksa keamanan pasien setiap 15 menit sekali. Sebuah video bagaimanapun menunjukkan karyawan hanya melirik ke kamar pasien tanpa pemeriksaan lanjutan.

AP menuturkan video menunjukkan pasien batuk saat sarapan, namun detail itu tidak ada dalam catatan tertulis rumah sakit.

Insiden lain yang terekam video baru-baru ini memperlihatkan seorang pasien yang mengalami kesulitan berbicara usai mengalami cedera kepala pada hari Jumat (11/11) tidak segera dibawa ke ruang gawat darurat sampai hari Senin (14/11).

Baca Juga: